Fenomena Bulan Purnama di Atas Ka'bah Bisa Dipakai untuk Cari Arah Kiblat
Kompas dunia | 28 Januari 2021, 10:21 WIBMEKKAH, KOMPAS.TV- Bingung untuk menentukan ketepatan arah kiblat? Jangan khawatir, karena adanya fenomena munculnya bulan purnama di atas Ka'bah pada Kamis (28/1/2021) waktu Arab Saudi atau Jumat pagi nanti (29/1/2021) WIB bisa di digunakan untuk mencari arah kiblat dengan cara sederhana, dari beberapa wilayah di dunia.
Dilansir dari Al Arabiya, Rabu (27/1/2021), Majed Abu Zahira, Presiden Asosiasi Astronomi Jeddah menjelaskan, umat Islam di lokasi geografis yang jauh dari Masjidil Haram dapat mengandalkan arah bulan mengarah ke Mekkah dengan cara sebanding dengan keakuratan aplikasi ponsel pintar.
Baca Juga: Jumat Pagi, Bulan Purnama Muncul Tepat di Atas Ka'bah
Menurut dia, fenomena langit bisa digunakan oleh orang-orang yang lokasinya jauh dari Masjidil Haram- untuk mencari arah kiblat (arah menuju Ka’bah) dengan cara yang sederhana.
Di antaranya dengan melihat bulan yang dalam waktu tertentu berada tepat di atas Ka’bah, sebagaimana yang terjadi pada Kamis malam waktu Arab Saudi mendatang.
"Umat Islam yang lokasinya jauh dari Masjidil Haram bisa mengandalkan arah bulan yang mengarah ke Makkah," ujar Abu Zahira.
Menurut Abu Zahira, cara ini memiliki tingkat akurasi yang sama dengan gawai pintar (smartphone) ketika mencari arah kiblat.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis pukul 12:43 dini hari waktu setempat atau sekitar pukul 04:43 WIB pada 29 Januari 2021 fenomena langka Bulan Purnama muncul tepat di atas Ka'bah akan dilihat masyarakat Mekkah dengan mata telanjang.
Baca Juga: Cantik! Ini Penampakan Bulan Purnama di Tiongkok
"Bulan akan terbit dari ufuk utara atau timur laut dan terbenam di ufuk utara atau barat laut," kata Majed Abu Zahira.
Abu Zaira menambahkan, hal itu akan mensimulasikan jalur tinggi Matahari musim panas setelah enam bulan melintasi langit malam.
"Tetapi di utara Lingkaran Arktik, Bulan tetap 24 jam di atas cakrawala, seperti Matahari tengah malam di musim panas," imbuh Abu Zahira.
Menurutnya, Bulan Purnama akan berada pada ketinggian 89,57,46 derajat dan piringannya diterangi sepenuhnya sebesar 99,9 persen pada jarak 381.125 kilometer dari Bumi.
"Bulan akan tetap terlihat di langit selama sisa malam sampai terbenam dengan terbitnya Matahari pada Jumat," tambah Abu Zahira.
Baca Juga: NASA Siapkan Astronot Perempuan Pertama yang Akan Menginjakkan Kaki di Bulan
Sementara itu, laporan Middle East Monitor menyebutkan, Bulan Purnama muncul tepat di atas Masjidil Haram sekali setiap tahun.
Saat fenomena itu terjadi, masyarakat Mekkah dapat melihat Bulan Purnama di depan konstelasi bintang kembar.
Matahari berputar langsung di atas Ka'bah dua kali setiap tahun, umumnya pada Mei dan Juli. Meski kurang terlihat, saat fenomena itu terjadi, Ka'bah tidak akan memiliki bayangan.
Abu Zahira menambahkan bulan akan tetap terlihat di angkasa selama sisa malam itu, hingga matahari pada hari Jumat, 29 Januari 2021 terbit.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV