Fenomena Bulan Purnama di Atas Ka'bah Bisa Dipakai untuk Cari Arah Kiblat
Kompas dunia | 28 Januari 2021, 10:21 WIBAbu Zaira menambahkan, hal itu akan mensimulasikan jalur tinggi Matahari musim panas setelah enam bulan melintasi langit malam.
"Tetapi di utara Lingkaran Arktik, Bulan tetap 24 jam di atas cakrawala, seperti Matahari tengah malam di musim panas," imbuh Abu Zahira.
Menurutnya, Bulan Purnama akan berada pada ketinggian 89,57,46 derajat dan piringannya diterangi sepenuhnya sebesar 99,9 persen pada jarak 381.125 kilometer dari Bumi.
"Bulan akan tetap terlihat di langit selama sisa malam sampai terbenam dengan terbitnya Matahari pada Jumat," tambah Abu Zahira.
Baca Juga: NASA Siapkan Astronot Perempuan Pertama yang Akan Menginjakkan Kaki di Bulan
Sementara itu, laporan Middle East Monitor menyebutkan, Bulan Purnama muncul tepat di atas Masjidil Haram sekali setiap tahun.
Saat fenomena itu terjadi, masyarakat Mekkah dapat melihat Bulan Purnama di depan konstelasi bintang kembar.
Matahari berputar langsung di atas Ka'bah dua kali setiap tahun, umumnya pada Mei dan Juli. Meski kurang terlihat, saat fenomena itu terjadi, Ka'bah tidak akan memiliki bayangan.
Abu Zahira menambahkan bulan akan tetap terlihat di angkasa selama sisa malam itu, hingga matahari pada hari Jumat, 29 Januari 2021 terbit.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV