> >

Tradisi Natal yang Unik dan Aneh di Beberapa Negara, di Jepang Pasti Bikin Kamu Ingin Meniru

Kompas dunia | 25 Desember 2020, 21:30 WIB
Ilustrasi Jepang. (Sumber: Pixabay Via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagi kebanyakan orang, perayaan Natal memerlukan dekorasi rumah dengan lampu dan karangan bunga.

Selain itu, juga memasang pohon Natal, memberikan hadiah yang berarti untuk orang yang dicintai, dan kumpul-kumpul bersama keluarga.

Namun, tidak semua orang melakukan liburan Natal dengan cara yang sama.

Baca Juga: Boko Haram Lakukan Serangan di Malam Natal, 7 Orang Tewas

Ternyata ada juga yang merayakan Natal secara unik dan aneh dari seluruh dunia yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Jepang: Makan KFC

Hah? Makan Kentucky Fried Chicken (KFC) kan bisa kapan saja? Kenapa harus jadi tradisi malam natal?

Baca Juga: Viral Video Polisi Filipina Tembak Mati Ibu dan Anak, Gadis yang Merekam Diminta Bersaksi

Ya, mungkin terasa janggal, tapi di Jepang seember ayam goreng raksasa makanan cepat saji yang terkenal di dunia ini, adalah tradisi liburan yang disukai.

Ritual yang dimulai pada tahun 1974 ini dimulai oleh sebuah kampanye pemasaran yang brilian: Kurisumasu ni wa kentakkii!  (Kentucky untuk Natal!) dan sekarang menarik sekitar 3,6 juta penduduk Jepang ke restoran KFC setiap tahun.

Banyak orang sudah memesan jauh-jauh hari untuk seember ayam dengan harga 3.336 yen atau Rp450.000 sudah termasuk kue dan sampanye.

Baca Juga: Trump Lontarkan Ancaman ke Iran Seusai Kedutaan Besar AS di Irak Diserang Roket

Ya, biasanya pesanan terjadi berminggu-minggu sebelumnya untuk menghindari antrian selama dua jam.

"Tidak ada tradisi Natal di Jepang, jadi KFC datang dan berkata, inilah yang harus Anda lakukan pada hari Natal,” ujar Joonas Rokka, seorang profesor pemasaran di Emlyon Business School di Prancis dikutip dari Dogonews,

2. Ukraina: Pohon Natal dan Sarang Laba-laba

Ya, ini benar-benar aneh. Dekorasi pohon Natal di Ukraina harus dihiasi setidaknya satu atau dua sarang laba-laba.

Baca Juga: Politikus Ini Bunuh Anaknya dengan Barbel dan Menguburnya di Beton Rumah, Alasannya Sepele

Kebiasaan aneh ini dikaitkan dengan kisah kuno tentang seorang janda yang terlalu miskin untuk membeli hiasan untuk pohon Natal-nya.

Doa khusyuk sang janda di perayaan Natal yang dingin ternyata didengar oleh laba-laba di gubuknya.

Apa yang terjadi? Pohon Natal di rumah nenek itu seketika terselimuti sepenuhnya dengan jaring-jaring rumit dan keesokan harinya saat matahari terbit secara ajaib pohon natal si nenek berubah menjadi emas dan perak.

Baca Juga: Komplek Neverland Milik Michael Jackson Terjual Rp312 Miliar

Sejak itu, menempatkan jaring laba-laba di pohon Natal dianggap membawa keberuntungan.

3. Islandia: Yule Lads dan Bukan Sinterklas

Bukan Sinterklas seperti yang hadir di setiap Natal di Islandia, seperti halnya di belahan dunia lainnya.

Bagi anak-anak Islandia, saat Natal berarti menantikan kunjungan dari salah satu dari 13 Yule Lads. Yule Lads adalah makhluk dari cerita rakyat setempat yang berjumlah 13 dan ceria tapi nakal.

Baca Juga: Sempat Merasa Tak Mendapat Perawatan karena Rasisme, Dokter Ini Akhirnya Meninggal Akibat Covid-19

Kehadiran salah satu dari 13 makhluk aneh ditunggu karena selalu meninggalkan hadiah kecil untuk anak-anak yang baik dan kentang untuk mereka yang berperilaku buruk.

Hadiahnya tergantung pada kepribadian Yule Lad yang bertugas dan berbeda setiap hari. Yang paling populer, Kertasnýkir (Pencuri Lilin), muncul pada malam Natal untuk mencuri lilin dan meninggalkan hadiah paling dermawan.

Ibu dari Yule Lads, Grýla, juga mengirimkan kucing besarnya, yang disebut Jólakötturinn, untuk berkeliaran di jalan dan melahap anak-anak yang tidak mengenakan pakaian baru.

Baca Juga: Sempat Merasa Tak Mendapat Perawatan karena Rasisme, Dokter Ini Akhirnya Meninggal Akibat Covid-19

Wah, kedengarannya seperti alasan yang tepat untuk berbelanja!.

4. Italia: La Befana pada 5 Januari

Untuk anak-anak Italia, liburan utama justru datang pada tanggal 5 Januari, yakni ketika mereka mendapat kunjungan dari penyihir Natal bernama La Befana.

Seperti Sinterklas, La Befana memasuki rumah melalui cerobong asap dan mengisi stoking dengan hadiah dan permen untuk anak-anak yang "baik" dan batu bara untuk anak-anak yang "nakal".

Baca Juga: Korea Selatan Cetak Rekor Kasus Virus Corona Tertinggi pada Hari Natal

Menurut legenda, ketika Tiga Orang Bijak mencari bayi Yesus, mereka bertemu dengan seorang wanita yang lebih tua dan bertanya apakah dia ingin ikut bersama mereka.

Dia menolak karena ingin menyelesaikan pembersihan rumahnya. Sekarang, setiap tahun, wanita tua itu, Le Befana, membumbung tinggi di atas sapunya dengan harapan menemukan dan menghujani bayi Yesus dengan hadiah. Penyihir ramah yang tertutup jelaga juga dikenal sering menyapu setiap rumah yang dia kunjungi. Untuk menunjukkan rasa terima kasih, keluarga sering kali menyisakan segelas anggur dan sepiring makanan tradisional.

5. Meksiko: Kontes Lobak

Perayaan Natal di Oaxaca, Meksiko, dimulai pada tanggal 23 Desember, dengan ratusan seniman makanan profesional dan amatir bersaing di Noche de Rábanos, atau Night of the Radishes.

Baca Juga: Pohon Natal Raksasa Dibangun Di Baghdad Untuk Rayakan Keberagaman

Kontes populer ini mengharuskan peserta membuat ukiran rinci dari sebuah lobak raksasa, yang ditanam untuk festival. Pemenang, yakni ukiran terbaik, akan menerima hadiah uang tunai sebesar 12.000 peso atau sekitar Rp9 juta.

Selama kontes, peserta dan masyarakat yang membludak di arena disuguhi musik yang menyenangkan dan pertunjukan kembang api yang spektakuler.

Festival kuno ini dimulai oleh pedagang lokal untuk menarik pembeli ke alun-alun kota, dinyatakan sebagai perayaan resmi oleh walikota kota pada tahun 1897.

(Eko Putro)

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU