> >

Tradisi Natal yang Unik dan Aneh di Beberapa Negara, di Jepang Pasti Bikin Kamu Ingin Meniru

Kompas dunia | 25 Desember 2020, 21:30 WIB
Ilustrasi Jepang. (Sumber: Pixabay Via Kompas.com)

Sejak itu, menempatkan jaring laba-laba di pohon Natal dianggap membawa keberuntungan.

3. Islandia: Yule Lads dan Bukan Sinterklas

Bukan Sinterklas seperti yang hadir di setiap Natal di Islandia, seperti halnya di belahan dunia lainnya.

Bagi anak-anak Islandia, saat Natal berarti menantikan kunjungan dari salah satu dari 13 Yule Lads. Yule Lads adalah makhluk dari cerita rakyat setempat yang berjumlah 13 dan ceria tapi nakal.

Baca Juga: Sempat Merasa Tak Mendapat Perawatan karena Rasisme, Dokter Ini Akhirnya Meninggal Akibat Covid-19

Kehadiran salah satu dari 13 makhluk aneh ditunggu karena selalu meninggalkan hadiah kecil untuk anak-anak yang baik dan kentang untuk mereka yang berperilaku buruk.

Hadiahnya tergantung pada kepribadian Yule Lad yang bertugas dan berbeda setiap hari. Yang paling populer, Kertasnýkir (Pencuri Lilin), muncul pada malam Natal untuk mencuri lilin dan meninggalkan hadiah paling dermawan.

Ibu dari Yule Lads, Grýla, juga mengirimkan kucing besarnya, yang disebut Jólakötturinn, untuk berkeliaran di jalan dan melahap anak-anak yang tidak mengenakan pakaian baru.

Baca Juga: Sempat Merasa Tak Mendapat Perawatan karena Rasisme, Dokter Ini Akhirnya Meninggal Akibat Covid-19

Wah, kedengarannya seperti alasan yang tepat untuk berbelanja!.

4. Italia: La Befana pada 5 Januari

Untuk anak-anak Italia, liburan utama justru datang pada tanggal 5 Januari, yakni ketika mereka mendapat kunjungan dari penyihir Natal bernama La Befana.

Seperti Sinterklas, La Befana memasuki rumah melalui cerobong asap dan mengisi stoking dengan hadiah dan permen untuk anak-anak yang "baik" dan batu bara untuk anak-anak yang "nakal".

Baca Juga: Korea Selatan Cetak Rekor Kasus Virus Corona Tertinggi pada Hari Natal

Menurut legenda, ketika Tiga Orang Bijak mencari bayi Yesus, mereka bertemu dengan seorang wanita yang lebih tua dan bertanya apakah dia ingin ikut bersama mereka.

Dia menolak karena ingin menyelesaikan pembersihan rumahnya. Sekarang, setiap tahun, wanita tua itu, Le Befana, membumbung tinggi di atas sapunya dengan harapan menemukan dan menghujani bayi Yesus dengan hadiah. Penyihir ramah yang tertutup jelaga juga dikenal sering menyapu setiap rumah yang dia kunjungi. Untuk menunjukkan rasa terima kasih, keluarga sering kali menyisakan segelas anggur dan sepiring makanan tradisional.

5. Meksiko: Kontes Lobak

Perayaan Natal di Oaxaca, Meksiko, dimulai pada tanggal 23 Desember, dengan ratusan seniman makanan profesional dan amatir bersaing di Noche de Rábanos, atau Night of the Radishes.

Baca Juga: Pohon Natal Raksasa Dibangun Di Baghdad Untuk Rayakan Keberagaman

Kontes populer ini mengharuskan peserta membuat ukiran rinci dari sebuah lobak raksasa, yang ditanam untuk festival. Pemenang, yakni ukiran terbaik, akan menerima hadiah uang tunai sebesar 12.000 peso atau sekitar Rp9 juta.

Selama kontes, peserta dan masyarakat yang membludak di arena disuguhi musik yang menyenangkan dan pertunjukan kembang api yang spektakuler.

Festival kuno ini dimulai oleh pedagang lokal untuk menarik pembeli ke alun-alun kota, dinyatakan sebagai perayaan resmi oleh walikota kota pada tahun 1897.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU