> >

Penembakan di Wina, Austria Seharusnya Bisa Dicegah, Seandainya

Kompas dunia | 5 November 2020, 00:31 WIB
Seorang tentara berjaga di lokasi penembakan dekat sinagog di Wina, Austria, Rabu (4/11). (Sumber: AP Photo / Matthias Schrader)

WINA, KOMPAS.TV – Aksi penembakan yang menewaskan 4 orang dan melukai lebih dari 20 orang di Wina, Austria, Senin malam (2/11) waktu setempat, seharusnya bisa dicegah, seandainya Austria sigap menindaklanjuti informasi dari intelijen Slovakia empat bulan sebelumnya.

Pada bulan Juli 2020, pihak intelijen Slovakia telah menginformasikan Austria bahwa ada seseorang yang mencurigakan – yang ternyata adalah Kujtim Fejzulai, pelaku penembakan di Wina – dari Austria yang telah mencoba membeli amunisi di Slovakia.

Baca Juga: Situasi di Wina Berangsur Pulih, ISIS Klaim Bertanggung Jawab

Pihak kepolisian Slovakia menyatakan mendapat informasi ini pada musim panas lalu. “Mereka gagal melakukan pembelian (amunisi) itu,” demikian pernyataan pihak kepolisian Slovakia, “dan kami segera mengirimkan informasi ini ke rekan kami di Austria.”

Namun, tampaknya ada sesuatu yang salah dalam penanganan informasi itu di tahap selanjutnya di pihak Austria, hingga akhirnya Austria harus membayar mahal dengan 4 nyawa warganya. Ini diakui Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer.

“Ada sesuatu yang salah dengan komunikasi informasi itu di tahap selanjutnya,” aku Nehammer seperti dilansir dari Assoiated Press, Rabu (4/11). Nehammer menambahkan, pihaknya akan mengajukan pembentukan tim independen untuk menyelidiki kesalahan yang terjadi dalam penanganan informasi intelijen itu.

Direktur Keamanan Publik Austria Franz Ruf mengatakan, para pejabat intelijen Austria memang telah menerima informasi itu dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada rekan Slovakia mereka. Namun, katanya, “Tidak jelas apakah proses ini berjalan dengan optimal.”

Baca Juga: Kesaksian WNI di Lokasi Penembakan Wina: Suasana Malam itu Chaos

Sebanyak 14 orang yang terkait dengan pelaku penembakan telah ditahan untuk diinterogasi pada Selasa (3/11) lalu. Nehammer menjelaskan, usia mereka berkisar antara 18 hingga 28 tahun, dan semuanya merupakan keturunan imigran. Beberapa dari mereka tidak memiliki kewarganegaraan Austria.  

Kepolisian di Winterthur, kota di Swiss menyatakan telah menangkap dua pria yang disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan Fejzulai pada Selasa (3/11).

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU