> >

Setelah Guru Sejarah di Paris, Kini Seorang Walikota Diancam Dipenggal

Kompas dunia | 23 Oktober 2020, 18:59 WIB
Unjuk rasa yang terjadi di Paris sebagai aksi solidaritas kepada guru sejarah yang dipenggal, Samuel Paty. (Sumber: AP News)

Polisi pun kini tengah menginvestigasi kondisi yang sebenarnya dari ancaman tersebut.

Baca Juga: Angka Kematian Jadi 32 Orang, Pemerintah Korea Selatan Bersikeras Vaksin Flu Bukan Penyebabnya

Sebelumnya, seorang guru sejarah, Samuel Paty dipenggal di tengah jalan di Conflans-Sainte-Honorine, Paris, Prancis, Jumat (16/10/2020) waktu setempat.

Pelakunya adalah seorang warga Chechnya kelahiran Moskow, Rusia, Abdullakh Azronov.

Pemenggalan tersebut disinyalir karena Paty melakukan diskusi mengenai karikatur Nabi Muhammad.

Baca Juga: Trump Bangga Miliki Kedekatan dengan Kim Jong-Un, Biden: Seperti Berteman dengan Hitler

Dia juga membawa gambar yang disebutnya sebagai gambaran Nabi Muhammad.

Azronov sendiri kemudian ditembak mati oleh polisi. Kejadian itu pun menggemparkan Prancis.

Unjuk rasa mendukung Paty pun terjadi di beberapa kota di Prancis. Mereka menilai insiden itu telah melukai nilai-nilai kebebasan berpendapat yang dielu-elukan di Prancis.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU