> >

Belgia Bersiap Hadapi Tsunami Virus Corona

Kompas dunia | 20 Oktober 2020, 04:31 WIB
Sebuah restoran di kota Antwerp, Belgia tampak kosong pada Minggu (18/10/2020). Belgia kembali menerapkan aturan yang ketat terkait semakin melonjaknya kasus Covid-19 di negara itu. (Sumber: Associated Press)

BRUSSELS, KOMPAS.TV – Otoritas kesehatan memperingatkan tentang kemungkinan terjadinya ‘tsunami’ virus corona di Belgia. Bar dan restoran di seluruh Belgia ditutup selama satu bulan dan jam malam mulai diberlakukan sejak Senin (19/10/2020).

Negara tempat markas Uni Eropa ini, merupakan salah satu wilayah yang terdampak virus corona paling parah di kawasan Eropa.

Saat ini pemerintah Belgia menyiapkan langkah-langkah pembatasan baru untuk memperlambat pertumbuhan kasus Covid-19.

Baca Juga: Covid-19 Tembus 40 Juta Kasus di Dunia

"Kami benar-benar sangat dekat dengan tsunami," kata Menteri Kesehatan Frank Vandenbroucke kepada penyiar RTL.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, Belgia mencatat rata-rata 73,95 kasus harian per 100.000 orang selama tujuh hari terakhir. Rekor ini merupakan yang kedua terburuk di Uni Eropa setelah Republik Ceko.

Yves Van Laethem, juru bicara pusat krisis Covid-19, mengatakan bahwa dalam minggu ini kasus Covid-19 di Belgia naik 79% dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Untuk melawan penyebaran penyakit, jam malam akan diberlakukan di Belgia dari tengah malam hingga jam 5 pagi, setidaknya selama satu bulan. Penjualan alkohol akan dilarang setelah jam 8 malam. Warga di Belgia juga telah diperintahkan untuk bekerja dari rumah.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Italia Akan Terapkan Pembatasan Sosial Baru

Hingga Senin, terdapat 2.485 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di Belgia. Sebanyak 412 pasien di antaranya dirawat di ruang intensif. Pihak berwenang telah memperingatkan bahwa unit perawatan intensif akan mencapai kapasitas maksimal, yaitu 2.000 tempat tidur pada pertengahan November, jika kasus baru terus meningkat dengan kecepatan yang sama.

Lonjakan baru kasus virus corona juga mendorong beberapa rumah sakit untuk menunda operasi yang tidak terlalu penting, dan fokus pada penanganan kasus Covid-19.

Menanggapi situasi ini, Perdana Menteri Alexander De Croo mengatakan situasi di Belgia saat ini lebih serius daripada di bulan Maret, ketika negara itu menerapkan penguncian nasional (lockdown).

Baca Juga: Inggris Terapkan Aturan Pembatasan Baru, Liverpool Jadi Kota Dengan Risiko Tertinggi

“Kami memiliki pasien yang dirawat di ruang intensif tiga kali lebih banyak (daripada bulan Maret). Jadi situasi di rumah sakit sangat serius. Ini akan terus memburuk, "kata De Croo seperti dilansir dari RTL.

Dengan pembatasan ekstra ketat ini, banyak pemilik restoran dan bar khawatir akan perekonomian mereka. Sektor ini memiliki lebih dari 57.000 bisnis di Belgia dan mempekerjakan 120.000 orang.

Henrique Martins, koki di restoran Gout et Saveur di Brussel, mengatakan dia akan bergantung pada subsidi negara dan penjualan makanan untuk bertahan hidup.

“Ini sangat berbahaya, tapi kami akan mencoba untuk bertahan, "katanya kepada The Associated Press pada hari Senin lalu.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU