> >

Perdana Menteri Thailand Tolak Mundur Meski Ditekan Lewat Unjuk Rasa

Kompas dunia | 16 Oktober 2020, 17:17 WIB
Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-o-cha. (Sumber: AP Photo)

Pada dekrit tersebut dilarang adanya perkumpulan dan pertemuan yang besar.

Baca Juga: 2 Staf Kampanye Positif Covid-19, Calon Wakil Presiden Kamala Harris Tunda Kegiatannya

Pemerintah Thailand menegaskan dekrit tersebut dikeluarkan demi menjaga perdamaian dan ketertiban di Thailand.

Unjuk rasa yang dipimpin oleh para pelajar dan mahasiswa tersebut sudah dilakoni sejak Juli lalu.

Selain meminta Prayuth yang sudah menjadi Perdana Menteri Thailand sejak 2014 lewat kudeta untuk mundur, mereka juga ingin agar kekuasan Maha Raja Vajiralangkorn dibatasi.

Baca Juga: Capres AS Saling Lempar Serangan Jelang Townhall

Selama ini, segala bentuk kritik kepada pihak kerajaan ditandai sebagai tindakan kriminal dan kerap dijatuhi hukuman berat bagi pelakunya.

Meski diberlakukan dekrit darurat, pernyataan Prayut yang menolak mundur diyakini bakal membuat unjuk rasa semakin besar.

Puluhan ribu rakyat Thailand dikabarkan sudah berkumpul di pusat perbelanjaan dan hotel mewah di Bangkok.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU