Perdana Menteri Thailand Tolak Mundur Meski Ditekan Lewat Unjuk Rasa
Kompas dunia | 16 Oktober 2020, 17:17 WIBBANGKOK, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-o-cha menegaskan dirinya tak akan mundur dari jabatan yang diembannya.
Sebelumnya, Prayuth diminta mundur dari posisinya setelah unjuk rasa besar yang melanda negara tersebut.
Para pengunjuk rasa telah melakukan demonstrasi besar-besaran yang meminta reformasi politik.
Baca Juga: Di Layar Terpisah, Trump dan Biden Berbeda Pendapat Tentang Virus Corona
Selain menyerang Prayuth, mereka juga meminta kekuasaan Raja Thailand dibatasi.
Menanggapi permintaan tersebut, Prayuth menegaskan dirinya tak akan mundur.
“Saya tak akan mundur. Pemerintah harus menggunakan dekrit darurat. Kami harus melanjutkannya karena situasi berubah menjadi penuh kekerasan,” katanya dikutip dari Al-Jazeera.
Baca Juga: Eropa Dilanda Rekor Covid-19, Aturan Baru Diberlakukan
“Dekrit tersebut akan digunakan selama 30 hari atau kurang, tergantung dari situasi yang ada,” tambahnya.
Pemerintah Thailand sudah memberlakukan dekrit darurat sejak Kamis (15/10/2020).
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV