> >

Waspada Gigitan Ular Seiring Musim Hujan Datang, Ini Cara Mitigasinya

Tips, trik, dan tutorial | 12 Oktober 2022, 08:01 WIB
Petugas menunjukkan ular bungka laut (Trimeresurus albolabris) sepanjang 40 sentimeter di kantor Dinas Pemadam Kebakaran Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (30/1/2020). Meskipun berukuran kecil, ular yang ditemukan di permukiman warga ini berbisa. (Sumber: Kompas.id/ ABDULLAH FIKRI ASHRI)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Bulan Oktober-Desember seiring musim hujan datang, banyak telur ular menetas.Telur-telur itu menetas di sekitar permukiman manusia akibat alih fungsi lahan.

Tanpa penanganan tepat, imbasnya mengancam nyawa hingga matinya ular di tangan manusia. Hal ini diutarakan oleh Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rahmat. Yayasan yang aktif dalam isu pencegahan konflik manusia dengan ular.

“Dibutuhkan penanganan ideal untuk mencegah ular bersinggungan langsung dengan manusia,” kata Aji yang dilansir dari Kompas.id, Selasa (11/10/2022).

Langkah mitigasi

Aji menyarankan, warga rutin membersihkan area rimbun dan tidak tersentuh. Memotong rumput tinggi bisa membuat ular pergi dari kawasan itu. Penting juga untuk memasang lampung penerangan ampuh guna mendeteksi pergerakan ular.

Selanjutnya, memasang jebakan hingga menghilangkan tikus di dalam rumah dan di area tak terawat bisa jadi solusi selanjutnya.

“Bau tikus di dalam rumah mengundang ular untuk datang,” jelasnya.

Baca Juga: Hati-Hati! Musim Hujan Datang, Telur Ular pun Menetas

Pemasangan obat nyamuk elektrik di gudang dan semprotan pengharum ruangan otomatis di ruang tertutup bisa menjadi mitigasi lain. Bau dari alat-alat itu akan membuat penciuman ular dan pergi dari kawasan itu.

“Ular tidak takut pada garam, tali ijuk, sabut kelapa, hingga belerang tabur. Cara-cara itu kerap digunakan dan tidak efektif,” tutur Aji.

Jika berhadapan dengan ular

Namun, sekadar mengetahui pola alamiah saja tidak cukup. Menurut Aji, dibutuhkan juga pemahaman cukup untuk bertindak saat bertemu ular.

Dia menyarankan warga menyediakan alat penanganan sederhana agar bisa tetap menjaga jarak dengan ular. Bila tidak punya hook atau grabstick untuk menjauhkan ular, warga bisa menggunakan tongkat atau sapu.

”Senter juga bisa disiapkan agar pergerakan ular bisa terlihat,” katanya.

Untuk warga di kawasan rawan konflik dengan ular, menyiapkan nomor darurat adalah tindakan bijaksana. Nomor kontak tim pemadaman kebakaran hingga tim penyelamat setempat bisa disimpan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

“Kami menyediakan nomor darurat Indonesia Snake Rescue di nomor Whatsapp 08176800446,” kata Aji.

Penting juga untuk diingat, fungsi ular penting menyeimbangkan ekosistem. Oleh karena itu, membunuh ular bukan tindakan tepat.

Dengan begitu, mitigasi di atas segalanya. Tidak perlu ada manusia yang tewas atau ular yang mati bila pencegahan disiapkan dari awal.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.id


TERBARU