Laporan KDRT Rizky Billar Dicabut, KPI Imbau Publik Tak Glorifikasi Pelaku
Selebriti | 17 Oktober 2022, 14:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta masyarakat dan lembaga penyiaran Indonesia tidak mengglorifikasi pelaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Hal itu dikatakan oleh Komisioner KPI Nuning Rodiyah mengenai sikap KPI usai laporan KDRT Rizky Billar dicabut oleh Lesti Kejora, dan penahanan pria itu ditangguhkan.
Nuning bilang, lembaga penyiaran di Indonesia, baik TV, radio maupun lembaga lainnya, harus turut serta dalam melakukan edukasi penguatan korban.
Baca Juga: Ramai Tagar Boikot Rizky Billar dan Lesti Kejora dari Stasiun Televisi, KPI Buka Suara
“Glorifikasi pelaku KDRT tidak ditoleransi, edukasi penguatan korban menjadi keharusan,” kata Nuning, Senin (17/10/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Nuning mengusulkan agar lembaga penyiaran membuat iklan layanan masyarakat (ILM) atau konten-konten yang berisi tentang upaya penghapusan KDRT dan penguatan terhadap korban.
Nuning juga menyinggung tentang fungsi lembaga penyiaran, yakni penyampaian informasi, edukasi, hiburan sehat, dan kontrol sosial.
“Kontrol sosial harus menyuarakan kepentingan publik dan harus berpihak kepada publik,” tegasnya.
Mengenai korban yang mencabut laporan, dalam hal ini Lesti Kejora, pihak KPI menyerahkan semuanya kepada kepolisian.
Sebagai informasi, Lesti Kejora melaporkan Rizky Billar ke Polres Metro Jakarta Selatan atas dugaan KDRT pada Rabu, 28 September 2022.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com