Ini Penyebab dan Gejala Gejala Kista di Batang Otak seperti yang Diderita Sarwendah
Selebriti | 19 Juli 2022, 13:12 WIBBaca Juga: Mengenal Kanker Kulit yang Paling Mematikan, Melanoma! | AYO SEHAT
1. Kista arachnoid
Kista ini berkembang pada membran arachnoid yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang bersama dengan dua membran lainnya.
Kista yang tumbuh pada membran arachnoid biasanya jinak dan jarang menimbulkan gejala.
Namun, jika gejala kista yang biasanya muncul adalah:
- Sakit kepala
- Kejang
- Mual dan muntah
- Pusing
- Lemah progresif di kaki atau mati rasa di tangan atau kaki
2. Kista kelenjar pineal
Kista pineal terjadi ketika ada ruang berisi cairan di dalam kelenjar pineal yang terletak di dekat pusat otak.
Kelenjar pineal adalah bagian otak yang mengatur siklus tidur.
Baca Juga: Pernah Berantem Gegara Sarwendah, Boy William dan Ruben Onsu Saling Memaafkan
Gejala kista kelenjar pineal antara lain sakit kepala, vertigo, dan gangguan penglihatan.
3. Kista koloid
Kista koloid berkembang di ventrikel otak, yang merupakan rongga terbuka di otak yang penuh dengan cairan serebrospinal.
Kista koloid bersifat jinak, tetapi dapat menghalangi aliran cairan serebrospinal, yang menyebabkan kelebihan cairan di otak.
Gejala kista koloid meliputi:
- Sakit kepala
- Penglihatan ganda
- Masalah memori
- Kesulitan berkonsentrasi
- Keadaan kesadaran yang berubah dan bahkan koma pada beberapa tahap lanjut
4. Kista dermoid
Kista dermoid biasanya muncul di otak atau tulang belakang. Penyakit ini berkembang dari kelainan bawaan pada sel-sel kulit.
Baca Juga: Hoaks Makan Buah Sebagai Obat Kanker - NEW OR HOAX
Kista dermoid terjadi ketika lapisan kulit tidak tumbuh bersama sebagaimana mestinya selama perkembangan janin.
5. Kista epidermoid
Tidak seperti kista dermoid, kista epidermoid mengandung sel kulit sederhana, termasuk keratin dan sel kulit mati.
Mereka terjadi di tulang belakang ketika tubuh secara tidak sengaja melepaskan sel-sel kulit secara internal, menciptakan kista yang tumbuh perlahan.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV, Medical News Today