Akan Jadi Vaksin Wajib, Kenali Manfaat Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks
Lifestyle | 20 April 2022, 09:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Vaksin Human Papilloma Virus (HPV) yang berguna mencegah kanker serviks kini diberikan secara gratis oleh pemerinatah.
Terbaru, Menteri Kesehataan Budi Gunadi Sadikin akan mewajibkan pemberian vaksin HPV dan memasukkannya dalam program nasional. Rencananya, pemberian vaksin HPV di Indonesia dimulai tahun ini.
Adapun tingkat keberhasilan imunisasi HPV dalam mencegah kanker serviks yang disebabkan HPV dapat mencapai 100 persen pada anak berusia sekolah dasar.
Berapa dosis vaksin HPV diberikan?
Vaksin HPV diberikan dalam dua dosis berjarak, yang dapat dilakukan sejak usia 9 tahun.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan, agar vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan dan laki-laki berusia 11-12 tahun.
Vaksinasi bisa dilakukan dalam rentang enam bulan, dimulai dari usia 9-12 tahun. Namun jika vaksinasi HPV baru diberikan ketika usia 15-26 tahun maka diwajibkan untuk pemberian tiga dosis untuk efektivitasnya dalam mencegah kanker serviks.
Vaksin ini sangat ideal diberikan untuk anak perempuan dan laki-laki sebelum mereka melakukan kontak seksual.
Baca Juga: Pemerintah akan Beri Vaksin Kanker Serviks Gratis Mulai Tahun Ini
Manfaat vaksin HPV untuk cegah kanker serviks
Sebagaian besar kasus kanker serviks berkaitan dengan HPV yang bisa terjadi karena adanya Infeksi Menular Seksual (IMS).
Imunisasi ini dapat menekan risiko terjadinya kanker serviks khususnya jika diberikan sebelum anak perempuan atau perempuan dewasa yang berkaitan terpapar virus.
Vaksin HPV juga dapat mencegah jenis kanker lainnya, termasuk vagina, vulva, dubur, mulut, tenggorokan, dll, seperti dikutip dari Mayo Clinic.
Meski demikian, skrining kanker masih tetap disarankan sebagai kombinasi vaksinasi HPV terbaik untuk mencegah penyakit tersebut.
Terkait dengan keamanannya, pemantauan menunjukkan bahwa vaksin tidak menyebabkan efek samping yang serius.
Masalah yang paling umum yaitu nyeri singkat dan gejala lokal lainnya di tempat suntikan, yang mirip dengan yang biasa dialami pada vaksin lain.
Baca Juga: Target Indonesia Bebas Kanker Serviks pada 2030, Vaksinasi HPV dan Deteksi Dini Jadi Kunci
Penulis : Dian Septina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV