Duduk Perkara Ceramah Oki Setiana Dewi, Gus Miftah: Pemilihan Contoh dan Diksi Kurang Pas
Selebriti | 6 Februari 2022, 05:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, Kalasan, Gus Miftah ikut buka suara terhadap ceramah Oki Setiana Dewi soal Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menuai kritikan.
Gus Miftah menduga, Oki Setiana Dewi memilih kata yang tidak pas dalam memberikan contoh ceramahnya.
Diketahui, ceramah Oki Setiana Dewi mengisahkan seorang istri yang ditampar suaminya dalam sebuah pertengkaran.
Saat orang tua perempuan itu datang, ia menutupi KDRT yang diterimanya demi menjaga aib suami.
Baca Juga: Guru Besar UIN Surabaya Sebut Fenomena Oki Setiana Dewi Sedang Menggejala, Ada Apa?
"Mungkin, dugaan saya, pemilihan contoh dan pemilihan diksi kalimat yang kurang pas," kata Gus Miftah di akun Instagram @gusmiftah, Jumat (4/2/202).
Dalam hal ini, Gus Miftah menyebut bahwa Oki Setiana Dewi tak bermaksud untuk menormalisasikan KDRT.
Pasalnya, kakak Ria Ricis itu juga merupakan seorang istri yang tidak mendukung adanya KDRT.
"Nah terkait dengan ceramah Ustazah Oki Setiana Dewi saya yakin Ustazah Oki juga istri kok. Saya yakin beliau tidak sepakat dengan kekerasan dalam rumah tangga," tulis Gus Miftah dalam keterangan videonya.
Gus Miftah lantas memberi contoh hadits shahih yang menyebut suami dilarang memukul istri baik dengan tujuan mengingatkan atau memberi edukasi.
"Pukulan seorang suami kepada istri adalah pukulan yang tidak menyakiti."
"Memukulnya dengan menggunakan siwak atau seukurannya, yang tidak menyakiti dan hanya sebatas edukasi. Maka dari hadits Aisyah tadi di dalam kitab majmu, di situ disebutkan, hadits ini adalah dalil terutama tidak memukul istri," ungkap Gus Miftah.
Gus Miftah mendorong agar istri yang pernah atau sering menerima KDRT untuk melaporkan ke Komnas Perempuan.
Baca Juga: Soal Ceramah Oki Setiana Dewi, Komisi IX DPR RI: Harus Bedakan Aib dan KDRT
Terkait aduan tersebut, Gus Miftah mengatakan hal itu tidak ada hubungannya dengan membongkar aib pasangan.
"Karena kadang-kadang suami itu berlebih-lebihan terlalu jauh melegitimasi diri sebagai pemimpin rumah tangga, sebagai imam."
"Mukul istrinya, 'Aku imam' nggak bisa dong bro, istri kita juga, begitu banyak membantu dalam rumah tangga. Ekonomi, bantu mengasuh anak, menyelesaikan pekerjaan rumah, melayani suami dan lain sebagainya," tutup Gus Miftah.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV