Cek Baik-Baik, Tanda Seperti Ini Bisa Jadi Anda Alami Disfungsi Ereksi
Lifestyle | Diperbarui 30 Januari 2022, 10:48 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Disfungsi ereksi adalah masalah yang ditakuti banyak pria. Jika Anda merasa tidak memiliki masalah dengan ereksi saat ini, bukan berarti Anda tidak akan mengalaminya selamanya.
"Kebanyakan pria akan mengalami DE (disfungsi ereksi) pada satu titik. Faktanya, 70 persen pria akan terdampak (DE) saat menginjak usia 70, menurut Cleveland Clinic," ungkap Jamin Brahmbhatt, dokter spesialis urologi, seperti dikutip dari Menshealth.com.
Masalah kecil pada penis terkadang merupakan tanda bahwa masalah yang lebih besar sedang mengintai. Gejala disfungsi ereksi tidak terlalu sulit untuk diketahui.
Menurut Mayo Clinic, biang keladi disfungsi ereksi terbesar adalah kesulitan untuk ereksi dan/atau mempertahankannya.
Tanda Disfungsi Ereksi
1. Lama tidak ereksi pagi hari
Ereksi pada pagi hari terjadi saat otak melepaskan lebih sedikit noradrenalin, hormon yang mencegah terjadinya ereksi nonstop, saat tidur.
Menurut S. Adam Ramin, M.D., direktur medis Urology Cancer Specialists di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), mengalami ereksi di pagi hari adalah sesuatu yang baik.
Hal itu menandakan pembuluh darah yang menyalurkan darah ke penis, dalam kondisi bagus.
2. Tidak bergairah
Jika hal-hal yang dulu membuat Anda bergairah kini tidak lagi mampu melakukannya, ada potensi bahwa tingkat hormon testosteron Anda lebih rendah dari yang seharusnya.
David Shusterman, M.D., dokter spesialis urologi yang berkedudukan di New York mengatakan, testosteron adalah hormon utama yang berperan dalam gairah seks seorang pria.
Jika tingkatnya menurun, gairah Anda juga berkemungkinan akan turun.
Tanda-tanda lain yang menunjukkan tingkat testosteron rendah, antara lain, mengalami kelelahan atau perubahaan suasana hati, dan susah membentuk otot.
3. Kolesterol atau tekanan darah tinggi
Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah Anda sehingga membuatnya kehilangan elastisitas.
Apabila elastisitas hilang, pembuluh darah akan mengalami kesulitan untuk melebar. Akibatnya, aliran darah ke penis akan terganggu.
"Kalau pembuluh darah tidak bisa membesar, tidak akan ada aliran darah yang cukup untuk ereksi," tutur Dr. Ramin.
4. Menggunakan obat-obatan
Dr. Ramin mengatakan, obat antidepresan dan obat tekanan darah tinggi berpotensi memicu disfungsi ereksi.
Dia menerangkan, antidepresan menyebabkan hormon dan sinyal kimia yang membuat Anda merasa bergairah, lebih sulit untuk mencapai otak.
Sedangkan obat tekanan darah tinggi tentunya berfungsi menurunkan tekanan darah.
Hal itu berguna untuk kesehatan Anda, tapi berpotensi buruk untuk kehidupan seks Anda.
Tekanan darah yang lebih rendah membuat aliran darah ke arteri dalam penis menjadi lebih sedikit. Yang pada akhirnya, kata Dr. Ramin, membuat ereksi lebih sulit terbentuk.
5. Gusi bengkak, lembut, atau mudah berdarah
Gusi bengkak, sakit, atau berdarah bisa jadi pertanda penyakit gusi.
Walaupun tidak secara langsung menyebabkan disfungsi ereksi, penyakit gusi dapat mengakibatkan peradangan di seluruh tubuh, yang dapat memicu rusaknya pembuluh darah.
Jika pembuluh darah tidak berfungsi baik, akan lebih sulit bagi Anda untuk memperoleh ereksi.
6. Ereksi tidak sekokoh dulu
Jika Anda merasakan adanya perubahan pada ereksi Anda, itu bisa jadi merupakan sinyal masalah. Bahkan mungkin merupakan tanda fase awal disfungsi ereksi.
"Ini biasanya masalah yang timbul perlahan dan progresif," ungkap Dr. Ramin.
"Awalnya, seorang pasien menyadari ereksinya tidak sekeras dulu atau dia tidak mampu mempertahankan ereksinya selama sebelumnya."
7. Masalah tidur
Kurang tidur bisa menyebabkan masalah disfungsi ereksi. Terutama jika Anda mengalami apnea tidur, gangguan tidur di mana proses pernapasan Anda sering berhenti sejenak saat tidur.
Menurut International Society for Sexual Medicine, hampir 70 persen pria yang mengalami apnea tidur juga menderita disfungsi ereksi.
Dr. Shusterman mengatakan, kurang tidur juga memicu penurunan tingkat hormon testosteron dan stres atau gelisah.
8. Penyakit ginjal
Pria yang memiliki penyakit ginjal berpotensi mengalami masalah dalam mempertahankan ereksi.
Menurut National Kidney Foundation, AS, penyakit ginjal berdampak pada tingkat hormon, aliran darah, dan energi.
Jadi, apa yang harus dilakukan saat Anda mengalami masalah ereksi?
Dr. Ramin menyarankan agar Anda segera menemui dokter saat ereksi Anda mulai tidak biasa.
Penulis : Edy A. Putra Editor : Gading-Persada
Sumber : Menshealth.com