> >

Produksi Kurang, Wamentan Minta Badan Gizi Nasional Tidak Paksakan Susu di Makan Bergizi Gratis

Ekonomi dan bisnis | 30 Oktober 2024, 08:54 WIB
Ilustrasi susu. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkap, pihaknya telah berkomunikasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN), agar tidak memaksakan menu susu sapi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Sumber: Freepik)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkap, pihaknya telah berkomunikasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN), agar tidak memaksakan menu susu sapi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Sudaryono mengatakan, jika susu diwajibkan ada dalam menu Makan Bergizi Gratis, maka pasokannya tidak akan memenuhi, lantaran produksi susu sapi di Indonesia belum mencukupi. Ia meminta Badan Gizi Nasional untuk mengganti susu dengan sumber protein lainnya. 

"Susu itu memang produksinya belum cukup, kita menyarankan dan kita minta ke Badan Gizi untuk tidak terlalu memaksa harus minum susu," kata Sudaryono di Jakarta, Selasa (29/10/2024). 

Menurutnya, susu tidak harus ada dalam makan bergizi gratis karena bisa diganti dengan protein hewani lainnya. Seperti telur, ayam, ataupun protein nabati mampu mencukupi kebutuhan harian anak-anak dan ibu hamil.

Baca Juga: Kementan Tegaskan Tak Ada Impor Susu 1,8 Juta Ton dari Vietnam untuk Makan Bergizi Gratis

Jika nanti produksi susu nasional sudah bisa mencukupi, maka bisa dimasukkan ke program MBG secara bertahap. Substitusi susu dengan sumber protein lainnya juga agar tak membebani negara yang harus mengimpor susu dalam jumlah besar. 

"Nanti pelan-pelan seiring dengan produktivitas susu kita, kita akan tingkatkan. Tentu saja kita ingin ngasih susu, di beberapa daerah sentra-sentra susu seperti di Banyumas, Boyolali, yang dia dekat dengan sentra susu, ada beberapa sekolah yang makan bergizinya nanti ada susunya," terangnya seperti dikutip dari Antara. 

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, pemerintah tidak berencana mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam, untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis. 

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono mengatakan, pemerintah justru mengundang investor Vietnam menanamkan modalnya di Indonesia membangun industri sapi perah di Tanah Air.

Baca Juga: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Jelaskan Alasan Makan Bergizi Gratis Baru Berjalan di Januari 2025

Pernyataan itu ia sampaikan untuk memperjelas informasi yang beredar, sehingga tidak salah dalam menangkap pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terkait investasi perusahaan Vietnam untuk produksi susu sebesar 1,8 juta ton.

"Perlu ditegaskan bahwa Indonesia tidak merencanakan impor 1,8 juta ton susu dari Vietnam. Kebijakan yang diinisiasi oleh Kementan adalah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan produksi susu nasional, bukan untuk mengimpor produk susu," kata Arief dalam keterangan resminya, dikutip dari Antara, Minggu (27/10).  

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU