> >

Menakar Peran dan Peluang Perempuan Indonesia dalam Industri Pertambangan serta Energi

Energi | 6 Oktober 2024, 05:24 WIB
Foto ilustrasi perempuan bekerja dalam sektor pertambangan dan industri. Peran perempuan Indonesia diakui sangat penting dalam upaya-upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dengan dorongan dan peningkatan peluang bagi perempuan dalam industri pertambangan dan energi yang selama ini didominasi oleh peran laki-laki. (Sumber: Kompas.com)

Hal senada diungkapkan Astrid dari Direktorat Bina Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan, bahwa dari perspektif dan paradigma ketenagakerjaan, upaya integrasi gender dan peluang perempuan diperkuat dalam peta jalan industri hijau dan dekarbonasi. 

Suasana diskusi terarah yang diselenggarakan UNDP dan WiME bertajuk “Gender Integration and Opportunities for Women in the Energy and Decarbonization Industries to Support the Commitment towards the Net Zero Emission Pathway” di Jakarta, baru-baru ini. (Sumber: Istimewa)

“Arah kebijakan bidang ketenagakerjaan untuk perempuan menuju pada kebijakan perluasan kesempatan kerja, kebijakan pelatihan dan produktivitas, dan kebijakan kesetaraan upah dan jaminan sosial,” sambungnya.

Sementara itu, Endang Widayati dari Pusat Pengembangan SDM Ketenagalistrikan, EBT, dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, menyampaikan Indonesia memiliki peta jalan menuju Net Zero Emission di sektor energi dalam linimasa tahun 2021-2060, salah satunya dengan optimalisasi pemanfaatan teknologi rendah emisi yang inovatif.

Baca Juga: 2 Korban Longsor Tambang Emas Ilegal Sungai Abu Dibawa Tim SAR ke Posko, Perjalanan Berjam-jam

Perlu diketahui pula bahwa, UNDP Indonesia mendorong komitmen dan kontribusi pemerintah Indonesia melalui program Climate Promise dengan perspektif gender integration.

Hal ini erat kaitannya dengan komitmen pemerintah Indonesia pada target Net Zero Emissions dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Adapun kontribusi Indonesia pada aksi global target pengurangan emisi gas rumah kaca mencapai 31,89 persen dengan usaha sendiri, dan 43,20 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030. 

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU