Jokowi Ungkap Ada 166 Proyek Senilai Total Rp856 T dari Pelaksanaan KTT ASEAN
Ekonomi dan bisnis | 6 September 2023, 13:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo menyatakan, ada 93 proyek kerja sama dan 73 proyek potensial senilai puluhan miliar dolar AS, yang akan ditindaklanjuti dari KTT ASEAN di Jakarta.
Proyek-proyek tersebut melibatkan 10 negara anggota ASEAN dan para negara mitra. Seperti Jepang, China, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Kanada.
"Saya mengapresiasi dukungan dan kontribusi negara ASEAN dan mitra ASEAN sehingga telah terkumpul 93 proyek kerja sama senilai USD38,2 miliar dan 73 proyek potensial senilai USD17,8 miliar," kata Jokowi dalam pembukaan ASEAN-Indo-Pacific Forum, Selasa (5/9/2023).
Sehingga totalnya, ada 166 proyek senilai USD56 miliar atau sekitar Rp856 triliun (kurs Rp15.292).
Baca Juga: Hari ke-2 KTT ASEAN, Jokowi Pimpin Pertemuan dengan Negara Mitra ASEAN, dari China Sampai AS
"Ini mencerminkan komitmen kita to walk the talk, membangun Indo-Pasifik yang damai, yang stabil, dan yang makmur. Semoga ikhtiar kita dapat memberikan manfaat yang besar bagi rakyat di kawasan dan dunia," tambahnya.
Menurut Jokowi, proyek kerja sama senilai ratusan triliun rupiah itu memungkinkan karena ekonomi ASEAN terbukti tangguh dan terus tumbuh melebihi pertumbuhan ekonomi global dan kawasan lainnya.
Jokowi menyebut, dengan populasi sebesar 680 juta jiwa, ASEAN juga merupakan pasar yang potensial dengan peluang investasi yang menjanjikan.
Baca Juga: Di Depan PM China, Jokowi Sebut Pentingnya Kepercayaan dan Kerja Sama yang Saling Menguntungkan
Namun, lanjut Jokowi, kawasan ASEAN tidak imun dari berbagai tantangan global dan rivalitas geopolitik yang menajam. Khususnya potensi konflik di Indo-Pasifik. Untuk itu, kata Jokowi, ASEAN-Indo-Pacific Forum hadir untuk mengubah rivalitas di Indo-Pasifik menjadi kerja sama yang bermanfaat, serta membangun habit of cooperation yang win-win formula, tanpa satu pun merasa dikucilkan.
Salah satu proyek kerja sama yang disebutkan Jokowi adalah pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Pada kesempatan berbeda, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury menekankan pentingnya konektivitas antar negara anggota ASEAN untuk dapat mewujudkan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Baca Juga: Jelang Beroperasi Resmi, PM China dan Luhut akan Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hari Ini
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber :