> >

Luhut Ingin Produksi Terminal LNG Bali Diprioritaskan untuk Dalam Negeri, Bukan untuk Diekspor

Energi | 26 Juli 2023, 08:10 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan menyetop ekspor LNG, mengolahnya di dalam negeri untuk berbagai keperluan. Sehingga RI bisa kurangi impor LPG dan petrokimia. (Sumber: Instagram @luhut.pandjaitan)

Baca Juga: Anggota Komisi VII DPR Sebut Ahok akan Jadi Dirut Pertamina, Begini Respon Nicke Widyawati

Sebelumnya, Luhut mengatakan Indonesia akan menghentikan ekspor LNG. Namun kepastiannya masih menunggu rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Luhut mengatakan penghentian ekspor akan diberlakukan bagi kontrak-kontrak yang telah selesai.

 “Ya nanti kalau kontrak-kontrak yang sudah selesai, kita tidak perpanjang, tapi nanti tunggu rapat dengan Presiden,” kata Luhut di Jakarta pada Senin (24/7).

Ia mengungkapkan, penghentian ekspor LNG dilakukan agar gas yang ada di dalam negeri bisa diolah terlebih dahulu. Namun, ia memastikan pemerintah tetap menghormati kontrak-kontrak yang telah diteken sehingga larangan ekspor hanya berlaku bagi kontrak baru.

“Jadi ini semua gas kita yang bisa kita downstreaming di industri kenapa musti diekspor? Kan kita selama ini ekspor LNG, kita impor lagi LPG, kenapa nggak kita buat dalam negeri? Tapi kita akan menghormati semua kontrak yang ada. Tapi, selesai expired kontrak itu tidak ada kontrak baru lagi seperti itu,” tuturnya.

Baca Juga: Ditelepon Erick Thohir, Bos Pertamina Ungkap Penyebab Stok LPG 3 Kg Langka

Luhut pun tidak bisa memastikan kapan rencana penghentian ekspor dilakukan. Pasalnya, kontrak jual beli gas memiliki tenor waktu yang berbeda. Ia hanya menegaskan bahwa pemerintah fokus untuk mendorong hilirisasi di semua sektor, termasuk gas.

 “Ya kita enggak tahu kontrak-kontrak nya itu macam macam. Tapi yang ada sekarang semua kita bikin downstreaming industri karena itu value added-nya (nilai tambah) buat negeri ini,” ucapnya.

Rencana pengehentian gas alam cair ini juga agar pemerintah bisa menggunakan pasokan gas alam untuk kebutuhan domestik. Saat ini kebutuhan dalam negeri tinggi untuk produksi metanol hingga petrokimia, tapi pasokannya masih diimpor. Oleh karena itu, pemerintah tengah mendorong terbangunnya industri petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara).

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU