> >

Di Acara Bappenas, Jokowi Beberapa Kali Sebut Perlunya Pemimpin yang Berani, Bernyali, dan Kuat

Ekonomi dan bisnis | 15 Juni 2023, 12:38 WIB
Di acara peluncuran Indonesia Emas 2045, Presiden Joko Widodo beberapa kali menyebut soal pentingnya sosok pemimpin yang punya nyali untuk mewujudkan target RI masuk 5 besar ekonomi dunia. (Sumber: Instagram @jokowi)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Di acara peluncuran Indonesia Emas 2045, Presiden Joko Widodo atau Jokowi beberapa kali menyebut soal pentingnya sosok pemimpin yang punya nyali untuk mewujudkan target Indonesia masuk 5 besar ekonomi dunia.

Ia mengatakan, sebagus apapun perencanaan yang dibuat, tidak akan berhasil tanpa eksekusi yang baik.

“Indonesia Emas 2045 harus direncanakan dengan baik. Sebagus apapun perencanaan tidak akan terlaksana tanpa eksekusi yang baik. Dan dibutuhkan smart execution dan smart leadership oleh strong leadership yang berani dan pandai mencari solusi dan yang punya nyali,” kata Jokowi dalam acara yang digelar oleh Bappenas itu, dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV, Kamis (15/6/2023).

Baca Juga: Jokowi: Kepemimpinan Itu Ibarat Tongkat Estafet, Bukan Meteran Pom Bensin

“Tapi jangan bicara pilpres di forum ini, nanti di forum yang lain saja,” tambahnya.

Jokowi juga menyebut soal perlunya sosok yang punya nyali untuk membuat Indonesia maju. Saat memulai pidatonya, Presiden Jokowi berkata kepada peserta acara, jika ia mau membagikan sesuatu kepada mereka.

“Hari ini saya mau bagi-bagi, tapi bukan sepeda, bukan tiket Coldplay,” kata Jokowi di Djakarta Theatre yang disambut tawa hadirin.

“Tapi saya mau bagi-bagi visi yang besar, mimpi yang besar,” ujarnya.

Ia kemudian membayangkan Indonesia akan menjadi seperti apa di usianya yang ke-100 pada 2045 mendatang. Lalu ia berpikir tentang masa lalu Gedung Djakarta Theatre, lokasi diadakannya acara.

Baca Juga: Jokowi: 1970 Saya Masih di Bantaran Sungai Solo, 2023 Saya di sini Sebagai Presiden

“Dalam perjalanan ke sini (Djakarta Theatre), saya membayangkan akan jadi seperti apa Indonesia ini di 100 tahun kemerdekannya di 2045. Lalu flashback bangunan, Djakarta Theatre. Di 1970-an ini adalah tempat yang paling megah di Jakarta saat itu. Tahun itu saya belum pernah ke Jakarta, masih di Solo, masih ndeso banget, masih di bantaran sungai habis kena gusur,” kenangnya.

“Tapi di 2023 saya berdiri disini sebagai presiden. Artinya apa, dalam 50 tahun perubahan signifikan bisa terjadi jika kita berani, jika kita mau, jika kita punya nyali,” imbuhnya.

Ia menyampaikan, Indonesia akan menikmati bonus demografi pada 2038. Dimana saat itu 68,3 juta penduduk RI berusia produktif.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU