KTT ASEAN Bikin Okupansi Hotel Labuan Bajo 100 Persen, 2 Kepala Negara Menginap di Bali
Ekonomi dan bisnis | 9 Mei 2023, 08:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) berdampak pada tingkat keterisian hotel mencapai 100 persen.
"KTT ASEAN sendiri ini dampaknya luar biasa tingkat hunian hotelnya sudah 100 persen semua," kata Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara virtual, Senin (8/5/2023).
Sandiaga menambahkan, pemerintah telah menyiapkan akomodasi bagi sebagian peserta konferensi yang digelar pada 9-11 Mei 2023 ini, berupa akomodasi hotel serta live on board (LOB/hotel terapung).
Menurut Sandi, penyelenggaraan KTT ASEAN mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo yang terakomodasi dari bandara Komodo Internasional sebanyak 1,1 juta wisatawan per tahun.
Baca Juga: Jokowi Dialog dengan Pedagang di Pusat Kuliner Labuan Bajo dan Bagikan Celemek Merah
"Ini harus kita jaga betul-betul karena daya dukung dari taman nasional Komodo ini hanya 200.000," ujarnya.
Peningkatan wisatawan selama perhelatan ini pun diharapkan mampu mencapai 10-20 persen.
Namun, peningkatan ini diharapkan terus terjadi pada waktu mendatang, tidak hanya selama KTT berlangsung. Sehingga mampu mencapai target wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) dengan total 1,1 juta per tahun.
Ia menambahkan, Indonesia juga akan membuka penerbangan internasional ke Labuan Bajo dari Australia, Singapura dan Kuala Lumpur-Malaysia.
Serta ada kemungkinan menambahkan jumlah ketersediaan kursi sehingga kunjungan wisman dan wisnus bisa bertambah dan lapangan kerja terbuka dengan target 4,4 juta pada 2024.
Baca Juga: Menlu Retno Jelang KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo: We Will do Our Best for Our Guests
Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan, dua kepala negara memilih menginap di Bali selama acara KTT ASEAN.
Namun hal itu dilakukan atas keinginan mereka sendiri. Dua kepala negara itu adalah dari Brunei Darussalam dan Filipina.
"Pertama, delegasi negara tersebut yang memang memilih menginapnya di Bali. Tentunya kita hormati. Jadi bukan karena terpaksa," kata Bey kepada wartawan, Senin (8/5).
Ia menilai, hal itu menunjukkan Indonesia punya fasilitas yang memadai di berbagai tempat untuk tamu mancanegara. Dengan konektivitas yang baik, tidak masalah jika ada tamu negara yang menginap di Bali sedangkan acaranya di Labuan Bajo.
Baca Juga: Jokowi Kecam Serangan Bersenjata atas Konvoi ASEAN di Myanmar, 2 Diplomat Singapura Jadi Korban
"Ini menunjukkan bahwa kita memiliki fasilitas akomodasi yang siap untuk menerima tamu mancanegara dan juga tempat penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition) yang berkelas internasional ada di beberapa daerah," tuturnya.
"Hal ini juga menunjukkan kita memiliki konektivitas yang baik, akses antardaerah, antarpulau yang baik, seperti landasan di bandara yang dapat digunakan oleh pesawat bermesin jet, sehingga meskipun menginap dan acara kegiatan di berbeda kota tidak akan menjadi masalah. Hal ini justru akan menghidupkan ekonomi lokal di kedua wilayah tersebut," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan, dua kepala negara itu tidak menginap di Labuan Bajo karena hotel yang tidak cukup.
"Tadi, saya sudah sampaikan, memang kamarnya tidak mencukupi," kata Presiden Jokowi di Bandara Komodo Labuan, Minggu (7/5/2023) sore.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi memastikan Indonesia sebagai tuan rumah sudah menyiapkan segala sesuatu untuk para tamu KTT Asean di Labuan Bajo.
Baca Juga: RI Siap Bantu Timor Leste Jadi Anggota Penuh ASEAN, Ini Langkah yang Akan Dilakukan
"Semuanya sudah siap. Udah kemarin kita terkahir itu habis lebaran sudah kita cek semuanya sudah siap. Intinya tinggal pelaksanaan," ujar Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia menyebut, ia bersama sejumlah kementerian mulai berkantor di Labuan Bajo.
"Konsentrasi di ASEAN Summit, semua kementerian dan lembaga konsentrasi di sini. Saya kira semuanya terlibat, karena memang baik dalam penyambutan baik dalam penyiapan kulinernya, homestay ya, semuanya. Kita siapkan juga kapal," kata dia.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :