Tata Cara Salat Kafarat dan Doanya, Amalan di Jumat Terakhir Ramadan
Kalam | 29 April 2022, 09:38 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tidak terasa, pada hari ini, Jumat (29/4/2022) merupakan Jumat terakhir bulan Ramadan 1443 Hijriah.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia akan melaksanakan Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1443 H pada Minggu (1/5/2022) lusa.
Sejumlah instansi, seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi Lebaran akan jatuh pada Senin, 2 Mei pekan depan.
Salah satu keutamaan Jumat terakhir di bulan Ramadan adalah terbukanya peluang untuk mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT.
Rasulullah mengatakan hari Jumat merupakan hari paling istimewa, lebih lagi jika pada bulan Ramadan.
Dari Abu Lubabah Al-Badri bin Abdul Mundzir, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hari Jumat adalah penghulu (pemimpin) di antara hari-hari lain dan yang paling agung dan dalam pandangan Allah (hari Jumat) lebih agung daripada Idulfitri dan Iduladha."
Oleh karena itu, di Jumat terakhir Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk melakukan salat kafarat dan melantunkan doa-doa.
Baca Juga: Tata Cara Salat Safar Lengkap, Sunah Dikerjakan agar Perjalanan Mudik Aman dan Barakah
Salat kafarat atau disebut salat al-bara’ah adalah ibadah yang diniatkan untuk mengqadha salat fardlu yang diragukan ditinggalkan atau yang tidak sah.
Melansir Nadhlatul Ulama, salat kafarat ini disebut dapat mengganti salat yang ditinggalkan semasa hidupnya sampai 70 tahun dan dapat melengkapi kekurangan-kekurangan saat salat.
Salat kafarat dilaksanakan usai salat Jumat sampai dengan sebelum asar dan dilakukan dengan jumlah 4 rakaat.
Hingga saat ini, hukum salat kafarat masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Kendati demikian, banyak orang yang masih melaksanakan tradisi ini.
Berikut tata cara salat kafarat melansir Kitab “Majmu’atul Mubarakah”, susunan Syekh Muhammad Shodiq Al-Qahhawi.
Tata Cara Salat Kafarat
Cara melaksanakan salat kafarat tidak jauh berbeda dengan salat wajib pada umumnya. Berikut langkah-langkahnya.
1. Membaca niat
Niatnya salat kafarat antara lain:
"Nawaitu Usholli Arba’a Raka’atin Kafaratan Limaa Faatanii Minash-Shalati Lillaahi Ta’alaa”.
2. Membaca Alfatihah dan Surat Pendek
Setelah itu dilanjutkan dengan membaca surah Al Fatiha satu kali.
Setelah itu dilanjutkan dengan membaca surah Al-Qadar sebanyak 15 kali.
Baca Juga: Niat dan Tata Cara Salat Idulfitri 1443 H, Lengkap dengan Bacaan Doa
Bismillahirrahmanirrahim, inn anzaln hu f lailatil-qadr wa m adr ka m lailatul-qadr
lailatul-qadri khairum min alfi syahr tanazzalul-mal `ikatu war-r u f h bi`i ni rabbihim, ming kulli amr sal mun hiya att ma la'il-fajr.
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
Baca Juga: Kapasitas Salat Idulfitri di JIS Dikurangi Jadi 14 Ribu Jemaah, Ini Sebabnya
Setelah itu dilanjutkan dengan membaca Surah Al-Kautsar sebanyak 15 kali.
Bismillahirrahmanirrahim, inn a' ain kal-kau ar fa alli lirabbika wan- ar inna sy ni`aka huwal-abtar
Artinya : Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
Dilanjutkan dengan gerakan salat wajib pada umumnya sebanyak 4 rakaat.
Doa Setelah Salat Kafarat
Setelah selesai salat kafarat sebaiknya membaca istigfar sebanyak 10 kali.
Kemudian baca salawat Nabi sebanyak 100 kali.
Kemudian menbaca basmallah, hamdallah dan sahadat.
Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca doa kafarat sebanyak 3 kali:
Allahumma yaa man laa tan-fa’uka tha’atii wa laa tadhurruka ma’shiyatii taqabbal minnii ma laa yanfa’uka waghfirlii ma laa yadhurruka ya man idzaa wa ‘ada wa fii wa idzaa tawa’ada tajaa wa za wa’afaa ighfirli’abdin zhaalama nafsahu wa as’aluka. Allahumma innii a’udzubika min bathril ghinaa wa jahdil faqri ilaahii khalaqtanii wa lam aku syai’an wa razaqtanii wa lam aku syaii’in wartakabtu al-ma’ashii fa-innii muqirun laka bi-dzunuubii. Fa in ‘afawta ‘annii fala yanqushu min mulkika syai’an wa-in adzdzaabtanii falaa yaziidu fii sulthaanika syay-’an. Ilaahii anta tajidu man tu’adzdzi buhu ghayrii wa-anaa laa ajidu man yarhamanii ghaiyraka aghfirlii maa baynii wa baynaka waghfirlii ma baynii wa bayna khlaqika yaa arhamar rahiimiin wa yaa raja’a sa’iliin wa yaa amaanal khaifiina irhamnii birahmatikaal waasi’aati anta arhamur rahimiin yaa rabbal ‘aalaamiin. Allahummaghfir lil mukminiina wal mukminaat wal musliimina wal muslimaat wa tabi’ baynana wa baynahum bil khaiyrati rabbighfir warham wa anta khairur-rahimiin wa shallallaahu ‘alaa sayidina Muhammadin wa ‘alaa alihii wa shahbihi wasallama tasliiman katsiiran amiin.
Artinya: Yaa Allah, yang mana segala ketaatanku tiada artinya bagiMu dan segala perbuatan maksiatku tiada merugikanMu. Terimalah diriku yang tiada artinya bagiMu. Dan ampunilah aku yang mana ampunanMu itu tidak merugikan bagiMu. Ya Allah, bila Engkau berjanji pasti Engkau tepati janjiMu. Dan apabila Engkau mengancam, maka Engkau mau mengampuni ancamanMu. Ampunilah hambaMu ini yang telah menyesatkan diriku sendiri, aku telah Engkau beri kekayaan dan aku mengumpat di saat aku Engkau beri miskin. Wahai Tuhanku Engkau ciptakan aku dan aku tak berarti apapun. Dan Engkau beri aku rizki sekalipun aku tak berarti apa-apa, dan aku lakukan perbuatan semua ma’siat dan aku mengaku padaMu dengan segala dosa-dosaku. Apabila Engkau mengampuniku tidak mengurangi keagunganMu sedikitpun, dan bila Kau siksa aku maka tidak akan menambah kekuasaanMu, wahai Tuhanku, bukankah masih banyak orang yang akan Kau siksa selain aku. Namun bagiku hanyaEnakau yang dapat mengampuniku. Ampunilah dosa-dosaku kepadaMu. Dan ampunilah segala kesalahanku di antara aku dengan hamba-hambaMu. Ya Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih dan tempat pengaduan semua pemohon dan tempat berlindung bagi orang yang takut. Kasihanilah aku dengan pengampunanMu yang luas. Engkau yang Maha Pengasih dan Penyayang dan Engkaulah yang memelihara seluruh alam yang ada. Ampunilah segala dosa-dosa orang mu’min dan mu’minat, muslimin dan muslimat dan satukanlah aku dengan mereka dalam kebaikan. Wahai Tuhanku ampunilah dan kasihilah. Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Washollallahu ‘Ala sayyidina Muhammadin wa’ala alihi wasohbihi wasalim tasliiman kasiira. Aamiin."
Demikian tata cara salat kafarat beserta doanya yang merupakan amalan di Jumat terakhir bulan Ramadan.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV