Biografi Abah Guru Sekumpul, Ulama Berpengaruh asal Kalimantan Selatan yang Dicintai Umat
Risalah | 10 April 2022, 04:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Abah Guru Sekumpul, panggilan dari KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari bukan sekadar ulama biasa. Sosok ini begitu berpengaruh di Kalimatan. Pengajiannya diikuti ribuan orang dan namanya harum hingga kini.
Sosok ini lahir pada 11 Februari 1942 atau 27 Muharram 1361 H di Desa Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar. Ayahnya bernama Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman, sedangkan ibunya bernama Hj Masliah binti H Mulia bin Muhyiddin.
Abah Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari.
Dikisahkan Nur Khalik Ridwan dalam buku Ensiklopedia Khittah NU dan Tokoh-tokoh Penting (2020) Abah Guru Sekumpul atau biasa juga dipangil Guru Ijai atau Tuan Guru adalah sesepuh tarekat Sammaniyah di Kalimatan Selatan. Tarekat adalah salah cabang dalam Islam bagi penganut tasawuf.
Tarekat Sammaniyah sendiri merupakan salah satu cabang dari Tarekat Syadziliyah yang didirikan oleh Abu Hasan Ali asy-Syazili (wafat 1258) di Mesir. Pendiri Tarekat Sammaniyah adalah Muhammad bin Abdul Karim as-Samani al-Hasani al-Madani (1718-1775 M).
Berdasarkan catatan Nur Khalik Ridwan, Abah Guru Sekumpul dikisahkan sebagai sosok ulama yang menyebarkanluaskan tarikat ini di Kalimantan dan memiliki banyak pengikut.
Dalam setiap pengajian Abah Guru Sekumpul, umat menyemut untuk datang mendengarkan tausiah dan pengajian beliau. Beliau juga dikenal memiliki suara yang merdu dan lembut ketika berdakwah, membuatnya dicintai umat.
Dikisahkan juga, salah satu sifat unik dakwahnya yang membuat masyarakat terpincut. Selain luasnya ilmu dan hikmah yang dibawanya, Abah Guru Sekumpul senantiasa memikirkan umat.
Misalnya, dalam banyak pengajian ia akan mendatangkan seseorang ahli untuk melakukan penyuluhan terhadap umat.
Ini menjadi alah satu sifat keunikannya dalam berdakwah adalah perhatiannya dalam berdakwah, hal ini terbentuk sifat perhatian kepada kesehatan umat. Pada waktu tertentu, misalnya, ia sering mendatangkan dokter spesialis kesehatan untuk memberikan penyuluhan kesehatan sebelum pengajian dimulai.
Baca Juga: Jejak Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Mahaguru Ulama Nusantara di Makkah
Kisah Unik Ganti Nama Kecil Abah Guru Sekumpul
Nama kecil beliau adalah Qusyairi. Waktu kecil, ia bermimpi ketemu dengan Sayyidina Husein dan Hasan, cucu Rasulullah, yang keduanya membawa jubah dan memasangkan kepadanya surban.
Lantas, Qusyairi kecil diberi nama Zainal Abdin.
Setelah bangun tidur, beliau menceritakan hal ini kepada orangtuanya. Lantas orangtuanya mengganti nama beliau dari Qusyairi menjadi Muhammad Zaini.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV