> >

Esensi Tidur di Bulan Puasa Menurut Imam Al Ghazali

Kalam | 8 April 2022, 12:41 WIB
Ilustrasi tidur, esensi tidur saat puasa di bulan Ramadan menurut Imam Al Ghazali (Sumber: Freepik)

"Sebagian dari etika dalam puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih, (Ihya’ Ulum al-Din, juz 1, hal. 246).

Dari sini dapat disimpulkan bahwa esensi puasa adalah bagaimana merasakan lapar dan haus, dan menggembleng nafsu hingga mendapatkan kebeningan hati.

Baca juga: Jika Setan Dibelenggu selama Ramadan, Kenapa Manusia Tetap Berbuat Maksiat?

Puasa Ramadan bukanlah waktu untuk bermalas-malasan, apalagi tidur seharian, akan tetapi bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk beraktivitas mengisi kebaikan, mendekatkan diri kepada Allah, menahan diri dari perbuatan tercela, seperti perkataan buruk, hasud, ghibah, adu domba.

Jika memang tidur adalah satu-satunya solusi untuk menghindari perbuatan buruk, maka tidurnya bernilai ibadah, tapi bukan sebagai alasan untuk tidur seharian penuh, bermalas-malasan, tidak beraktivitas, karena itu semua tidak mencerminkan etika orang berpuasa.

Penulis : Baitur Rohman Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU