Bangun SDM Terampil, GNIK: Indonesia Bisa Jadi Pemenang di Era Industri 4.0
Kompas bisnis | 14 Maret 2020, 12:20 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) tengah mempersiapkan diri menghadapi perubahan di era revolusi industri 4.0 dengan membangun sumber saya manusia (SDM).
Ketua Dewan Penasihat GNIK, Achmad S. Ruky, mengatakan dengan membangun SDM yang terampil dan kompeten, maka dapat menjadikan Indonesia sebagai pemenang dan pemimpin dalam kompetisi di era industri 4.0.
Dia meyakini, pengetahuan dan keterampilan yang tertanam dalam SDM Indonesia adalah bibit unggul untuk mendorong inovasi, produktivitas, dan pertumbuhan bangsa.
“Berangkat dari kesadaran akan hal tersebut, terwujudlah sebuah solidaritas nasional untuk bangsa yang bernama Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK),” kata Achmad Ruky melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Sabtu (14/3/2020).
Baca Juga: Industri Farmasi Tercekik Oleh Virus Corona
GNIK merupakan platform terbuka berskala nasional yang bertujuan merangkul semua pemangku kepentingan untuk pengembangan SDM, baik dari pemerintah, asosiasi profesi atau industri, APINDO, KADIN, BNSP, universitas, lembaga diklat profesi, lembaga sertifikasi profesi, dan lain-lain.
Seluruh pemangku kepentingan nantinya akan berkolaborasi dalam meningkatkan kapabilitas SDM dan mendorong daya saing tenaga kerja secara nasional.
Gerakan ini memiliki ruang lingkup antara lain mempersiapkan kesiapan SDM Nasional pada sektor industri prioritas, mendorong kesiapan angkatan kerja nasional, serta mendorong praktisi SDM sebagai mitra dan fasilitator dalam mengembangkan kapasitas dan kapabilitas SDM.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah GNIK, Yunus Trionggo, mengatakan pembentukan GNIK bertujuan untuk memastikan keberlanjutan pengembangan SDM Indonesia melalui sertifikasi untuk 4.000 praktisi Human Resources (HR) Indonesia pada 2019-2022.
Baca Juga: Industri Farmasi Tercekik Oleh Virus Corona
Kemudian, mendorong kesiapan angkatan kerja nasional melalui program Pemagangan Nasional untuk 400.000 pencari kerja pada 2019-2022.
Lalu, mempersiapkan kebutuhan dan kapabilitas SDM Nasional di sektor industri prioritas melalui perumusan Industry Transformation Strategy (ITS), Job Future Map (JFM), dan Manpower Planning (MP).
Selanjutnya, mendorong terciptanya keselarasan antara Kurikulum Pendidikan Nasional dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) & Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Terakhir, menciptakan sinergi antara semua pemangku kepentingan yang terkait untuk bekerja sama mendorong daya saing SDM Nasional.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV