Resmi, Indonesia Kembali Terima Kunjungan Wisman China, Bali Jadi Tujuan Favorit
Ekonomi dan bisnis | 23 Januari 2023, 06:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia kembali menerima kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman asal China. Penerbangan langsung dari Denpasar, Bali, ke Shenzhen, China, telah dibuka mulai Minggu (22/1/2023) bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2023.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menyatakan, pihaknya mulai mengoperasikan penerbangan perdana internasional secara langsung dari China ke Indonesia pada Minggu (22/1).
Rute tersebut adalah dari Bandara Internasional Bao’an Shenzhen ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar.
Penerbangan perdana ini membawa 193 orang dewasa, 17 anak-anak, dan 2 anak balita berkewarganegaraan China.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Imlek di China dan Indonesia, Ada Bagi-bagi Angpau hingga Lampion
Ia menyampaikan, rute penerbangan ini hanya ada sekali dalam sepekan untuk tahap awal. Namun Lion Air berencana meningkatkan frekuensi penerbangan Shenzhen-Denpasar.
Lion juga akan membuka rute baru secara bertahap dari beberapa kota di China ke Indonesia. Kota-kota di China yang dibidik oleh Lion Air antara lain Beijing, Kunming, dan Shanghai-Hongqiao.
”Melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, kami menyediakan penerbangan lanjutan menuju kota-kota favorit tujuan wisata di Indonesia, seperti Labuan Bajo,” ucap Danang seperti dikutip dari Kompas.id.
Penerbangan langsung dari Shenzhen dipilih, lanjutnya, karena Shenzhen dikenal sebagai kawasan metropolitan terbesar dan tersibuk di China. Di kota ini terdapat zona perdagangan bebas, kawasan industri teknologi tinggi, kampus, dan pariwisata.
Baca Juga: Begini Perayaan Tahun Baru Imlek di Korea Utara
Dalam laporannya, Kompas.id menyebut sebelum pandemi Covid-19, porsi kunjungan wisman asal China selalu menempati tiga besar terbanyak. Sedangkan untuk Bali, wisman asal China menempati peringkat pertama.
”Sekitar 20 persen dari total penduduk China merupakan warga yang suka bepergian. Wisman asal China yang banyak datang ke Bali biasanya berangkat dari Beijing dan Guangzhou," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung IGN Rai Suryawijaya.
"Tentunya, kami juga mengharapkan wisman-wisman selain dari China berkunjung ke Indonesia, seperti Amerika Serikat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, jumlah kamar hotel di Bali mencapai sekitar 157.000 kamar. Tingkat okupansinya sampai sejauh ini sudah sebesar 62 persen.
Jika dibanding sebelum pandemi Covid-19, rata-rata tingkat okupansi kamar hotel di Bali sepanjang tahun adalah 72 persen.
Baca Juga: Bintang Film 'Shang-Chi' Sedih dan Marah atas Tragedi Penembakan saat Perayaan Imlek di California
”Jika tingkat okupansi kamar hotel sekarang berkisar 62 persen, industri perhotelan butuh tambahan kunjungan wisatawan. Setidaknya, butuh tambahan okupansi 10 persen lagi agar Bali bisa benar-benar pulih,” ujar Rai.
Pengusaha perhotelan Bali sempat banting harga pada saat pandemi, namun fenomena itu mulai mereda sejak pertengahan tahun 2022. Rai menyebut, pada momen libur Natal dan Tahun Baru 2023, tarif sewa kamar sudah normal.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia per November 2022 tercatat 657.270 kunjungan atau naik 336,5 persen secara tahunan.
Adapun total kunjungan wisman ke Indonesia pada periode Januari-November 2022 sebanyak 4,58 juta kunjungan atau naik 228,3 persen secara tahunan.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menargetkan jumlah kunjungan wisman pada 2023 mencapai 3,5-7,4 juta kunjungan. China merupakan salah satu pasar besar yang diincar.
Jumlah wisman asal China yang diharapkan bisa berkunjung ke Indonesia 120.000-255.300 orang.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.id