> >

500 Ton Beras Bulog Hilang Setelah Dipinjamkan ke Swasta, Buwas Akan Tempuh Jalur Hukum

Ekonomi dan bisnis | 24 November 2022, 08:11 WIB
Ilustrasi stok beras di gudang Bulog. 500 ton beras di Gudang Bulog Bittoeng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dilaporkan hilang. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya akan mengambil jalur hukum terkait kejadian itu. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - 500 ton beras di Gudang Bulog Bittoeng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dilaporkan hilang. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya akan mengambil jalur hukum terkait kejadian itu.

Usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (23/11/2022), Buwas menjelaskan kepada wartawan beras tersebut awalnya dipinjamkan kepada pihak swasta. Namun setelah berapa lama tidak juga dikembalikan.

"Jadi yang 500 itu, ini kan baru kita penjajakan. Diambil, keterangan dari internal kita katanya ini dipinjamkan. Apapun namanya, itu akan dipertanggungjawabkan secara hukum," kata Buwas seperti dikutip dari Kompas.com.

"Kalau dipinjamkan itu harus segera dikembalikan yang 500 ton itu, saat ini sedang ditangani internal kita. Tapi kita sudah menyiapkan untuk ditangani secara hukum pidana itu," ujarnya.

 

Buwas menyatakan sudah memecat kepala gudang yang bertugas di wilayah tersebut.

"Kepala gudang. Sudah, saya enggak main-main itu, langsung copot. Itu sudah melibatkan Bulog, oknum Bulog, kepala gudang, nanti dipecat, harus," sebutnya.

Baca Juga: Tanggapi Isu Kelangkaan Pangan, Kementan Klaim Stok Beras Cukup untuk Kebutuhan Nasional

Penyelidikan internal dilakukan oleh pimpinan wilayah Perum Bulog Sulselbar, Bahtiar AS, melakukan investagasi terkait raibnya 500 ton beras di gudang itu.

"Kami masih melakukan penyelidikan terkait dugaan raibnya 500 tong beras di gudang Bittoeng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Karena hal itu pimpinan cabang pembantu bulog Pinrang, Radtyo W Putra Sikado dan kepala gudang Lampa, Pekkabata, Pinrang, Muhammad Idris berikan sanksi berupa pecopotan," kata Bahtiar AS kepada Kompas.com, pada Selasa (22/11/2022).

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com, Antara


TERBARU