Tujuh RS Besar di Bali Siapkan Jalur Khusus Delegasi G20 yang Sakit
Ekonomi dan bisnis | 11 November 2022, 05:53 WIBDENPASAR, KOMPAS.TV- Plt. Direktur RS Bali Mandara Ketut Suarjaya mengatakan, khusus delegasi G20 yang dirujuk ke rumah sakit itu tak perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu seperti masyarakat umum, melainkan langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Biasanya pasien umum lewat lobi, lalu pendaftaran, kemudian ke poliklinik, baik di lantai dua, lantai satu. Sedangkan alur untuk KTT G20 ini khusus nanti lewat IGD," kata Suarjaya di Denpasar, seperti dikutip dari Antara, Kamis (10/11/2022).
Suarjaya menjelaskan, alur ini merupakan upaya khusus agar delegasi G20 dapat langsung mengakses IGD, mengingat umumnya mereka akan dirujuk jika dalam keadaan darurat.
Selain itu, alur juga dirangkai untuk mengantisipasi jika RS Bali Mandara penuh di hari tersebut, karena selama puncak G20 tak ada penutupan bagi masyarakat umum.
"Kami tetap jalankan layanan lainnya karena alur pasien berbeda, kecuali yang IGD tentu ada pemisahan di sana. Tapi kalau yang umum biasanya melalui jalur pendaftaran di depan, karena IGD dengan pendaftaran itu berbeda jalurnya," ujar Suarjaya.
Baca Juga: Lahan Parkir 40 Pesawat Tamu G20 Disiapkan di Bandara Ngurah Rai, Penerbangan Terancam Delay
Ketika nantinya delegasi G20 dibawa dalam keadaan darurat maka RS Bali Mandara telah menyiapkan dokter spesialis khususnya anestesia selama 24 jam di IGD.
"Dari sana (IGD) aksesnya bisa ke ruang operasi lantai dua atau ICU, kemudian ruang rawat inap lantai empat. Itu kami sudah bangun alurnya sehingga tidak akan tercampur dan tetap memberikan pelayanan kepada semua masyarakat tidak hanya untuk G20 saja," kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu.
Rumah sakit yang terletak di Kota Denpasar ini merupakan salah satu dari tujuh rumah sakit rujukan bagi delegasi G20. Suarjaya menyebut, RSBM bahkan telah menyiapkan fasilitas dan keperluan lainnya sejak Januari 2022.
"Kami sudah siap 100 persen. Bulan Januari sudah mulai dipersiapkan sehingga hal-hal kecil yang perlu ditambahkan kami tambahkan, seperti ruang dekontaminasi, ruang rawat inap juga karena VVIP harus terstandar," ucapnya.
Di RS Bali Mandara sendiri telah disiagakan tenaga medis seperti 77 dokter spesialis, 32 dokter umum, 495 perawat hingga bidan dan tenaga kesehatan pendukung lainnya.
Baca Juga: Dukungan KTT G20 Bali, Ini Rute 24 Bus Listrik yang Diopersikan DAMRI
Mereka juga memiliki 207 tempat tidur yang disiapkan sebanyak lima untuk delegasi VVIP, dan tambahan 11 tempat tidur untuk VIP, juga terdapat ruang isolasi terkait COVID-19.
Rumah sakit rujukan itu juga didukung dengan 12 ICU dan ICCU yang diatur untuk delegasi yang mengalami gangguan kesehatan, dan persiapan-persiapan tersebut telah dikoordinasikan secara rutin dengan Kementerian Kesehatan.
Selama perhelatan KTT G20, RS Bali Mandara juga dilibatkan sebagai tim survailans serta pemeriksaan COVID-19 bersama enam rumah sakit lainnya.
Di luar rumah sakit, Suarjaya mengutus dua tim di lokasi G20 yaitu di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan venue kawasan Nusa Dua yang diisi ICU mini dengan dokter spesialis jantung, anestesia, spesialis dalam, spesialis bedah, dan perawat. Mereka dibekali ambulans dan bersiaga selama tujuh hari dalam 24 jam.
Sedangkan secara total, Pemerintah Provinsi Bali menyiagakan 408 tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, dan perawat untuk bertugas selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, pada 15--16 November 2022.
Baca Juga: Cerita Boeing C-17 Globemaster III: Pesawat Jumbo yang Bikin Heboh Bali, Dikira Bawa Avengers
"Kami memilih tenaga medis terbaik untuk disiagakan penuh selama berlangsungnya KTT G20 di Bali ini," sebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom.
Ia mengatakan tim tenaga medis Provinsi Bali akan siaga menjaga kesehatan para delegasi. Sebelum bertugas untuk tim kesehatan G20, mereka mendapat pelatihan, termasuk menggelar simulasi kedaruratan.
Para tenaga medis tersebut bersiaga penuh, seperti di titik-titik lokasi pertemuan sesuai agenda konferensi, sejumlah rumah sakit rujukan, klinik rujukan, serta beberapa hotel tempat menginap delegasi.
Fasilitas pelayanan kesehatan KTT G20 yang akan disiapkan, kata Anom, adalah empat unit ruang mini intensive care unit (ICU), 23 klinik, dan 13 tim medis mobile. Dokter yang diutamakan setiap tim khususnya untuk tamu VVIP dan VIP, di antaranya dokter jantung, dokter anestesi, dan dokter umum.
Selalu RS Bali Mandara, rumah sakit yang menjadi rujukan delegasi KTT. Rumah sakit tersebut adalah rumah sakit umum pusat (RSUP) IGN Ngurah, rumah sakit umum daerah (RSUD) Bali Mandara, rumah sakit umum (RSU) Universitas Udayana, Siloam, BIMC Nusa Dua, Bhayangkara, dan RS tingkat II Udayana.
Baca Juga: Ini Daftar CEO Global yang Hadiri G20 Bali, Elon Musk Masuk Tamu VVIP
Seluruh rumah sakit, klinik, mini ICU, serta tim medis mobile terhubung dengan command centre, pusat komunikasi yang berada di kompleks ITDC Nusa Dua. Semua aktivitas komunikasi dan pelayanan kesehatan terpantau.
Ia juga menjelaskan, total tempat tidur yang disiapkan sebanyak 1.350 unit, di seluruh rumah sakit rujukan G20. Jumlah tempat tidur ini sudah termasuk menyiapkan bagi delegasi yang memerlukan perawatan khusus di ruang intensive care unit (ICU) serta di ruangan isolasi terpapar COVID-19.
Sementara Kapal Perang RI (KRI) dr Wahidin Sudirohusodo juga telah siaga di perairan sekitar Nusa Dua untuk membantu rumah sakit yang masuk dalam jajaran satuan kapal TNI. Rumah sakit mengapung itu mendukung penuh untuk kedaruratan khusus tamu serta delegasi VVIP dan VIP G20.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara