> >

Begini Dampak Resesi Dunia ke RI: Tak Masuk Jurang Resesi tapi Pemasukan Negara Turun

Ekonomi dan bisnis | 12 Oktober 2022, 13:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat bertemu dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva, di Washington Amerika Serikat, Selasa (11/10/2022). (Sumber: Instagram @smindrawati)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, Dana Moneter Internasional (IMF) mengapresiasi Indonesia dengan pertumbuhan tinggi, kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat, ditengah kondisi dunia yang berat.

Hal itu ia sampaikan usai bertemu dan berdiskusi dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva, di Washington Amerika Serikat, Selasa (11/10/2022).

"#Indonesia remains a bright spot in a worsening global economy! (Indonesia tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang memburuk)," tulis Sri Mulyani menirukan ucapan Georgieva, di akun Instagramnya.

Ia mengatakan, mereka berdiskusi tentang kekhawatiran yang sama terkait kondisi banyak negara karena dunia saat ini memang sedang tidak baik-baik saja.

"Sepertiga negara di dunia akan mengalami tekanan ekonomi dalam 4-6 bulan kedepan baik karena kesulitan akibat beban utang yang tinggi, ditambah lemahnya fundamental makroekonomi dan isu stabilitas politik. Ini terjadi tidak saja di negara berkembang, namun juga kondisi di banyak negara maju," tutur mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Baca Juga: Erick Thohir: Singapura Kekurangan Ayam, Indonesia yang Selamatkan

Ia menyampaikan, dirinya dan Georgieva sependapat bahwa perlu ada mekanisme untuk mitigasi risiko terjadinya resesi apabila kondisi ini benar-benar berlanjut. Yaitu sebuah mekanisme yang diterima oleh semua negara, baik negara maju dan negara berkembang, untuk membuat bantalan (buffer) agar negara-negara yang mengalami kesulitan dapat dibantu dan tidak terperosok kedalam jurang krisis dan resesi ekonomi yang lebih dalam.

"Indonesia akan terus aktif mendukung dirumuskannya opsi-opsi dan langkah konkret untuk memitigasi risiko multi krisis saat ini," ujar Sri Mulyani.

"Berbagai lembaga dan analis memprediksi ke depannya akan banyak negara yang masuk ke dalam jurang resesi akibat melemahnya ekonomi global," tambahnya.

Sementara itu, ekonom Chatib Basri memastikan Indonesia tidak termasuk salah satu negara yang masuk dalam jurang resesi. Meskipun Indonesia tetap akan terkena dampak berupa perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU