Simak Tips Bersepeda Agar Tetap Aman dan Sehat
Ekonomi dan bisnis | 7 Oktober 2022, 11:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Olahraga bersepeda sudah dilakoni masyarakat Indonesia sejak lama. Namun booming bersepeda baru terjadi saat pandemi Covid-19 melanda pada 2020, saat aktivitas masyarakat dibatasi. Kini, bersepeda sudah menjadi salah satu olahraga yang digemari berbagai kalangan.
Seiring hal itu tidak sedikit pesepeda yang mengalami kecelakaan di jalan. Terbaru, Direktur Teknologi Informasi Indomaret Howard Timotius Palar yang tertabrak truk saat bersepeda di kawasan Bumi Serpong Damai. Padahal, kawasan BSD bisa dibilang sangat tertata dan tertib lalu lintas.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga pernah mengalami kecelakaan saat gowes bersama rekan-rekannya. Kecelakaan terjadi saat Ganjar hendak meninjau lokasi bekas kebakaran relokasi Pasar Johar Semarang.
Insiden itu terjadi tepatnya di ujung jembatan Banjir Kanal Barat sekitar Kokrosono depan Hotel Siliwangi, Minggu (6/2/2022). Ganjar bersenggolan dengan sepeda temannya sehingga terjatuh. Akibat kejadian itu, Ganjar mengalami cedera di bagian tangan dan harus menjalani operasi.
Baca Juga: Jadi Ahli IT di Grup Salim Sejak 1980an, Ini Profil Bos Indomaret yang Tewas Tertabrak Truk
Komunitas Bike to Work pernah merilis data kasus kecelakaan pesepeda di Indonesia. Pada tahun 2021, disebutkan ada 63 kasus kecelakaan ketika bersepeda di Indonesia, di mana sebagian besar kasusnya terjadi di Pulau Jawa.
Kemudian, sekitar 93,3 persen dari 63 kasus atau sekitar 59 kasus terjadi di jalan raya. Dari 63 kasus tersebut, 36 kasus di antaranya memakan korban jiwa. Dari 36 kasus yang menelan korban jiwa, 15 di antaranya disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, 14 karena masalah kesehatan, dan 7 lainnya karena kecelakaan tunggal.
Sedangkan untuk 15 kasus yang menyebabkan korban luka berat, 12 di antaranya karena kecelakaan lalu lintas dan 3 sisanya karena kecelakaan tunggal. Lalu untuk kecelakaan dengan korban luka ringan, terdapat 8 kasus karena kecelakaan lalu lintas dan 4 kasus karena kecelakaan tunggal.
Namun, jumlah kecelakaan pesepeda bisa saja lebih besar dari itu, karena banyak yang tidak terdata. Persatuan Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) membagikan tips bersepeda bagi para pemula agar bisa tetap bersepeda dengan aman.
Baca Juga: Bos Indomaret Howard Timotius Palar Meninggal Dunia Tertabrak Truk saat Bersepeda bersama Istrinya
Manajer PB ISSI Oldy Sofyan membagi tahapan bersepeda ke dalam tiga tahapan, yaitu persiapan, saat bersepeda, saat istirahat, dan setelah selesai bersepeda. Pertama, para pesepeda wajib memeriksa kondisi sepeda untuk memastikan bahwa sepedanya layak jalan.
Untuk meminimalisir dari cedera, orang yang akan bersepeda juga harus menggunakan pakaian yang sesuai dan lengan panjang, memakai helm, sarung tangan, dan masker.
"Hindari droplet dengan menggunakan pakaian lengan panjang, sarung tangan, masker, kacamata, penutup kepala (bandana/cycling cap), membawa hand sanitizer dan handuk kecil," kata Oldy dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dari Antara, Jumat (7/10/2022).
Setelah mengecek kondisi sepeda, selanjutnya adalah pemanasan. Hal itu, menurut Oldy, kerap dilupakan oleh para pegowes pemula yang mayoritas bersepeda hanya sebagai gaya hidup, bukan olahraga. Sebelumnya, mereka juga sudah harus menentukan berapa jarak maksimal yang akan ditempuh.
Baca Juga: 250 Sepeda Listrik Tersedia di Jalan Protokol Kota Semarang
"Pemanasan dulu. Lalu, tentukan ingin bersepeda berapa kilometer, break di kilometer berapa," ujar Oldy.
Di tahapan kedua saat sedang bersepeda, PB ISSI dalam protokolnya juga mengimbau agar para pegowes berjalan di jalur khusus sepeda. Apabila bersepeda secara berkelompok, sebaiknya diatur menjadi rombongan kecil 2-4 pegowes.
Untuk menghindari tabrakan dengan pesepeda yang ada di depan atau belakang, para pegowes juga diminta untuk menjaga jarak minimal empat meter.
Tahapan yang penting namun kerap dilupakan selanjutnya adalah waktu istirahat. Oldy menyebut bahwa para pegowes setidaknya perlu istirahat 30 menit atau satu jam sebelum melanjutkan perjalanannya.
Baca Juga: Kabar Gembira, Teknologi Bike Fitting Analisis Sepeda dengan Postur Pesepeda
Tahapan terakhir adalah pendinginan. Langkah ini dilakukan sebagai proses pemulihan setelah stamina banyak terkuras karena olahraga.
"Sebaiknya jangan mendadak berhenti, streching-nya intensitas rendah, streching biasa. Misal setelah bersepeda ada peregangan di tangan, punggung, dan pinggang. Setelah itu boleh istirahat atau coffee ride," ucapnya.
"Kalau langsung duduk, kita tidak tahu otot yang tadi digunakan umpama selama satu jam itu berakibat buruk," ujarnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :