Batal Beli Twitter, Elon Musk Akan Digugat di Pengadilan
Ekonomi dan bisnis | 11 Juli 2022, 07:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Twitter akan menggugat Elon Musk karena batal membeli perusahaan tersebut. Musk tidak jadi mengakuisisi Twitter karena menilai perusahaan itu tidak bisa mengungkap data tentang akun bot. Ketua Dewan Independen Twitter Bret Taylor menyatakan, perusahaan akan menempuh langkah hukum atas kasus ini.
"Dewan Twitter berkomitmen menyelesaikan transaksi sesuai dengan harga dan syarat yang disepakati dengan Tuan Musk dan berencana menempuh langkah hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin akan menang di Pengadilan Negeri Delaware," kata Taylor lewat akun Twitternya, @btaylor, dikutip Senin (11/7/2022).
Sebelumnya, pengacara Musk dalam sebuah berkas pengadilan mengatakan Twitter gagal atau menolak menjawab sejumlah permintaan informasi tentang akun palsu atau akun sampah di mikroblog tersebut.
Data itu sangat penting bagi pihak Musk, karena akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
Baca Juga: Google Hingga Twitter Wajib Daftar ke Pemerintah Hingga 20 Juli, Menkominfo Ingatkan Sanksi
"Twitter secara material melanggar beberapa kesepakatan dalam perjanjian tersebut, kelihatannya membuat pernyataan palsu dan menyesatkan yang Tuan Musk andalkan ketika masuk ke perjanjian merger," kata pihak Elon Musk seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (11/7/2022).
Selain masalah akun bot, pihak Elon Musk juga tidak setuju dengan aksi manajemen Twitter yang memecat salah seorang pejabat tinggi mereka dan sepertiga tim pencari bakat. Padahal, dalam perjanjian sebelumnya Twitter harus tetap mempertahankan komponen material substansial yang saat ini ada di perusahaan.
Kabar batalnya akuisisi tersebut membuat saham Twitter makin anjlok. Saham Twitter turun 5 persen dalam perdagangan pada Jumat sore (8/7/2022) waktu setempat.
Hal itu melanjutkan tren pelemahan saham Twitter, sejak Dewan Direksi Twitter menerima tawaran Musk untuk membeli perusahaan pada April lalu.
Baca Juga: Dibeli Elon Musk, Ternyata Gaji Karyawan Twitter Paling Kecil Rp65 Juta
Sebelum dibatalkan, pada 13 Mei lalu pihak Elon Musk menunda akuisisi karena meminta Twitter mengungkap data jumlah akun bot di platformnya. Menurut Twitter, jumlah akun bot berada di bawah lima persen dari 226 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi (monetizable daily active user/mDAU).
Namun kabarnya Elon Musk tidak yakin dengan data tersebut dan melakukan penyelidikan sendiri.
Rencana akuisisi Twitter oleh Elon Musk sudah menyedot perhatian publik dari awal. Mulai dari nilai akuisisi yang fantastis, yaitu sebesar 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp660 triliun (asumsi kurs Rp15.000). Kemudian kekhawatiran jika Twitter diakuisisi Musk, akun-akun yang sebelumnya diblokir akan kembali dibuka, seperti milik Donald Trump.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :