> >

Biaya Hidup Kian Naik, Warga Inggris Pilih Berjudi dan Investasi Kripto

Ekonomi dan bisnis | 24 Juni 2022, 13:32 WIB
Seorang wanita memegang uang kertas poundsterling Inggris dalam foto ilustrasi yang dibuat pada 30 Mei 2022. Di Inggris, warga setempat diketahui lebih memilih berjudi dan investasi kripto karena biaya hidup kian meningkat. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

LONDON, KOMPAS.TV- Masyarakat Inggris kini banyak yang menghabiskan uangnya untuk berjudi dan berinvestasi di aset kripto. Hal itu diungkapkan lembaga sosial yang menangani pecandu judi, GamCare.

Warga Inggris disebut berharap mendapatkan uang banyak dalam waktu cepat, lantaran kenaikan biaya hidup yang kian tinggi. Laporan itu diungkap berdasarkan survei yang diadakan kepada 4.000 responden.

Mengutip dari Antara, Jumat (24/6/2022), para responden GamCare menceritakan mereka adalah penerima bantuan sosial, yang menggunakan uang mereka untuk berjudi.

Mereka berharap menang agar bisa menutupi kebutuhan sehari-hari. Namun kebanyakan mereka malah kalah taruhan. Banyak juga mantan pecandu judi yang kini berjudi lagi, karena tekanan finansial.

Baca Juga: Sulit Jual Minyak ke Eropa, Rusia Genjot Ekspor Minyak ke Afrika dan Timur Tengah

GamCare menyatakan, 46 persen di antaranya mengaku khawatir dengan kondisi keuangan mereka. Lebih dari separuh responden mengaku telah berjudi dalam 12 bulan terakhir dan sebagian besar dari mereka kehilangan uang.

"Para penasihat di layanan bantuan kami mendengarkan bahwa biaya hidup sedang mempengaruhi perilaku berjudi, khususnya di kalangan mereka yang telah pulih (dari kecanduan)," kata Kepala Eksekutif GamCare Anna Hemmings.

"Kami juga tahu tim kami mendengar lebih banyak orang yang mencari bantuan terkait perdagangan kripto," tambahnya.

Para responden juga mengaku membeli Bitcoin dengan poundsterling enam bulan lalu dan berharap bisa memenuhi kebutuhan hidup. Namun kini mereka telah kehilangan 55 persen dari investasi mereka.

Baca Juga: Volkswagen akan Potong Jam Kerja dan Upah Lebih dari 4.500 Buruh, Dampak Kekurangan Suku Cadang

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU