Menteri Bahlil: Jangan Persepsikan Investasi IKN Hanya Arab dan Jepang
Ekonomi dan bisnis | 26 Mei 2022, 09:14 WIBSebelumnya, Bahlil menyatakan sejumlah sektor yang banyak peminatnya, antara lain, terkait dengan karbon, hilirisasi, dan pembangunan IKN.
"Animo paling besar itu karbon. Karbon ini barang baru di Indonesia," katanya.
Bahlil menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan CEO Standard Chartered Bill Winters dan sepakat untuk membahas masalah karbon Indonesia di Jakarta.
Bill Winters merupakan Ketua Taskforce on Scaling Voluntary Carbon Markets, yang menetapkan standar global untuk kredit karbon berkualitas tinggi.
Bahlil mendorong agar pasar karbon Indonesia dibangun di Indonesia, bukan di luar negeri.
Baca Juga: Bantah IKN Minim Pendanaan, Luhut Klaim Uni Emirat Arab Siap Investasi Rp293 Triliun
"Kami sepakat bahwa pasar karbon Asia Tenggara itu, bursa sahamnya di Singapura. Saya katakan, kenapa harus Singapura? Kenapa tidak di Indonesia? Jadi, ada beberapa perusahaan bangun di sana (Singapura). Akan tetapi, saya minta untuk Indonesia, tetap harus bikin di Indonesia. Jangan barang Indonesia dijual di tempat lain," terang Bahlil.
Sektor lain yang diminati investor global, lanjut Bahlil, adalah hilirisasi. Ia mengungkapkan telah bertemu dengan perusahaan asal Swiss untuk hilirisasi batu bara rendah kalori menjadi DME dan ethanol.
"Nilai investasinya belum diumumkan karena mereka akan melakukan kajian lebih detail," katanya.
Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto
Sumber : Antara