Di Forum G20, Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Pangan akibat Perang Rusia-Ukraina
Ekonomi dan bisnis | 20 April 2022, 13:17 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerukan perlunya tindakan untuk mengatasi potensi terjadinya krisis ketahanan pangan sebagai dampak dari perang di Ukraina. Hal itu ia sampaikan saat menjadi panelis di acara Tackling Food Insecurity: The Challenge and Call to
Action, di Washington, Selasa (19/4/2022).
Di hadapan delegasi negara anggota G20, Sri Mulyani menyatakan perang dan tindakan-tindakan yang menyertainya telah memicu kenaikan harga komoditas energi serta pangan.
"Apabila hal tersebut tidak diantisipasi secara dini, akan menimbulkan krisis pangan di negara-negara miskin dan rentan yang memiliki kapasitas fiskal yang terbatas," kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/4/2022).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen. Ia mengatakan, sebelum adanya perang Rusia-Ukraina, masalah pangan dunia sudah mengkhawatirkan.
Baca Juga: Ini Syarat Pertemuan G20 yang Akan Dihadiri Menkeu AS Di Washington
Kini konflik antara keduanya membuat krisis pangan semakin parah. Pasalnya, Rusia dan Ukraina adalah produsen energi dan bahan pangan yang selama ini berkontribusi besar untuk pasokan dunia.
"Sebelum perang, lebih dari 800 juta orang atau 10 persen dari populasi global menderita kerawanan pangan kronis," ujar Yellen dikutip dari Antara.
"Proyeksi kenaikan harga pangan saja dapat mendorong setidaknya 10 juta orang jatuh ke dalam kemiskinan," ujarnya.
Ia menegaskan, serangan Rusia ke Ukraina adalah penyebab memburuknya krisis pangan. Yellen pun mendorong negara-negara untuk mengurangi dampak perang Rusia-Ukraina terhadap kelompok paling rentan di dunia. Yaitu masyarakat miskin dan petani.
Baca Juga: Dirjen Pajak Soal Tax Amnesty Jilid II: Kami Ada Catatan Harta yang Belum Dilaporkan
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :