> >

Kunjungi Pasar Kebumen dan Purworejo, Mendag Diserbu Keluhan soal Kedelai-Minyak Goreng

Ekonomi dan bisnis | 23 Februari 2022, 10:10 WIB
Mendag M Lutfi sedang berdialog dengan seorang pedagang di salah satu pasar di Surabaya, Jawa Timur (20/2/2022). (Sumber: Kementerian Perdagangan )

"Saya sudah bilang berkali-kali, kedelai ini masalah internasional. Jadi kita bergantung pada pasar internasional yang mengalami kejadian-kejadian. Yang pertama karena memang harga supercycle ini tinggi sekali, disebabkan misalnya karena urea itu sudah naik 223 persen di pasar internasional dalam 15 bulan terakhir," ucap Lutfi di Pasar Purworejo.

Ia pun menerangkan ada faktor tingginya permintaan kedelai dari China, yang membuat harga kedelai mahal. Negeri tirai bambu itu memborong kedelai dari Brasil, Argentina, dan Amerika Serikat untuk pakan ternak 5 miliar babi di negaranya.

"Jadi kalau China-nya naik belinya, harganya ikut naik. Terakhir, terjadi ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan naiknya harga terigu bersamaan dengan kedelai," ucap Lutfi.

Ia mengaku Kemendag sudah berupaya menjembatani kepentingan importir, pengrajin, dan pedagang. Yaitu dengan mengimbau pedagang untuk menaikkan harga tahu tempe.

Baca Juga: Tahu Tempe Hingga Minyak Goreng Mahal, PPN Juga Naik Jadi 11 Persen Mulai 1 April

"Dengan begitu perajin tidak diberatkan atau dimarahi pedagang," sebutnya.

Kepada para pedagang di Pasar Purworejo, Lutfi berjanji minyak goreng semua merek akan masuk ke pasar-pasar dalam seminggu ke depan. Ia bahkan meminta Bupati Purworejo untuk tak segan menelponnya, jika minyak goreng masih langka di wilayah tersebut.

"Kalau yang minyak goreng, sudah lihat kan bahwa ini sudah mulai turun. Kita lihat sudah nggak direbutin orang lagi, dan ini semua merek akan memenuhi pasar dalam seminggu ke depan," ujarnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU