> >

Istana Minta Masyarakat Tak Resah Tunggu JHT hingga Usia 56 Tahun

Kebijakan | 19 Februari 2022, 08:30 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketentuan baru program Jaminan Hari Tua (JHT) seperti termuat dalam Permenaker Nomor 2 Tahun 2022. 

Kata Moeldoko, saat ini kondisi keuangan dan keterjaminan manfaat JHT cukup kuat.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan bahwa jumlah nominal aset bersih yang tersedia untuk manfaat JHT selalu meningkat setiap tahunnya.

Hasil investasi dana JHT pada 2020, lanjutnya, mencapai Rp22,96 triliun atau naik 8,2 persen dari 2019 yang sebesar Rp21,21 triliun. 

Berdasarkan laporan pengelolaan JHT program 2022, kenaikan tersebut seiring dengan peningkatan dana investasi dari Rp312,56 triliun menjadi Rp340,75 triliun.

Bahkan secara porsi, ujar Moeldoko, dana investasi JHT mencapai 70 persen dari total keseluruhan dana yang diinvestasikan BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga: Buruh Beri Menaker 2 Pekan untuk Cabut Aturan JHT, ASPEK: Jika Tidak, Aksi akan Terus Dilakukan

Melihat potensi-potensi itu, Moeldoko menyayangkan adanya polemik mengenai ketentuan baru tentang pencairan dana JHT yang baru bisa dilakukan ketika pekerja berusia 56 tahun.

“Sebagian masyarakat mengharapkan fleksibilitas pencairan (JHT), namun tidak kurang yang melihat alasan pentingnya JHT cair di usia pekerja saat tidak lagi produktif,” kata Moeldoko dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/2/2022).

Jika masyarakat khawatir dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebelum memasuki usia pencairan JHT, tambah dia, pemerintah sudah menyiapkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

Penulis : Hedi Basri Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU