> >

Ini Penjelasan PLN Soal Video Viral Isi Token Rp50.000 yang Tertera 3600

Ekonomi dan bisnis | 14 Februari 2022, 10:27 WIB
Tangkapan layar video dari seorang warga yang protes kepada PLN. Dirinya membeli token listrik Rp50.000 namun setelah diisi terlihat angka 3.600. Warga tersebut mengira jumlah itu dalam bentuk rupiah, padahal itu adalah kWh yang didapat setelah membeli token Rp50.000 (14/2/2022). (Sumber: Instagram @jakarta.keras)

Sehingga besaran token yang didapat yakni: (Rp 50.000-Rp 1.500)/Rp1.444,7 = 33,57 kWh.

Jadi ketika masyarakat membeli token listrik dalam nominal rupiah tertentu, tak usah panik jika angka yang tertera di kWh meter akan berbeda.

Sebelumnya, sebuah unggahan warganet yang memprotes kejadian beli token listrik PLN Rp50.000, viral di media sosial TikTok dan Instagram.

Baca Juga: Bangka Belitung Miliki SPKLU Pertama Bagi Penggunaan Kendaraan Listrik

Di dalam TikTok, postingan tersebut diunggah oleh akun @putratasbih.

“Pihak PLN tolong perhatikan. Isi token 50 ribu yg masuk cm 3600,” tulis akun tersebut dalam video yang ia unggah.

Pihaknya sembari memberikan narasi suara dalam video sebagai berikut:

“Isi yang 50.000 kita lihat berapa isinya? Cuman 3.600 isinya yang 50.000,” ujarnya.

Dalam video terlihat si pengunggah tengah mengisikan token yang kemudian keluar angka “36.00 kwh” yang kemudian dibaca pengunggah sebagai isi token "Rp3.600".

“Udah boros, mahal, lima puluh ribu cuma dapet tiga ribu enam ratus ini gimana itungannya PLN coba dikondisikan,” ujarnya selanjutnya

Unggahan tersebut kini disukai lebih dari 15,1 ribu pengguna dan mendapat lebih dari 16,1 ribu komentar. Beragam komentar muncul terkait unggahan itu.

Baca Juga: Sempat Melarang, Bappebti Klarifikasi soal Token ASIX Milik Anang Hermansyah

“Itu satuannya KWH ya bukan ribu. Dikira pulsa kali ya,” ujar akun dengan nama Insinyur Muda.

“Dengan adenya kasus ini yg tidak tahu jadi mengerti, makasih bro ttp semangat,” tulis akun @arwanna922.

“Iya benar, pas gua beli token yg 100000, kok yg masuk cumin 6470,” tulis akun Taufik Rahman.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU