Ternyata Ini Alasan Tukang Las Kereta Cepat Jakarta-Bandung Harus dari China
Ekonomi dan bisnis | 11 Februari 2022, 12:44 WIB"Setelah kami diskusi dengan mereka, ternyata rel yang ada itu adalah rel yang kualitasnya sangat tinggi. Tingkat kepadatan maupun campuran besinya dan itu belum mampu diproduksi oleh Krakatau Steel misalnya," ucap Pungky beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry menjelaskan, saat ini, dari total 15.487 tenaga kerja yang berada di proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung sebanyak 87,02 persennya merupakan tenaga kerja lokal.
Secara rasio, jumlah tenaga kerja asing dibanding tenaga kerja lokal adalah 1:7.
Baca Juga: Cek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Presiden Jokowi Akui Ada Masalah Teknis
"Artinya, dari total 8 pekerja, 7 di antaranya pekerja lokal, dan hanya 1 tenaga kerja asing," ujarnya.
Ia pun mengatakan, pekerja asing di proyek tersebut menempati posisi-posisi profesional yang ahli di bidang kereta cepat. Selain itu, tenaga asing juga melakukan transfer teknologi kepada tenaga kerja lokal.
Proses transfer teknologi dilakukan dengan cara melibatkan tenaga kerja lokal pada proses pengerjaan hingga mengoperasikan peralatan, serta teknologi baru yang digunakan untuk membangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Pembangunan proyek Kereta Cepat yang memiliki nilai presisi tinggi membutuhkan ketelitian, kecermataan dan pengawasan komprehensif dari pihak ahli dalam hal ini China," kata Rahadian.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :