Ternyata Ini Alasan Tukang Las Kereta Cepat Jakarta-Bandung Harus dari China
Ekonomi dan bisnis | 11 Februari 2022, 12:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - PT KCIC menjelaskan alasan mengapa proses pengelasan rel Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), perlu mendatangkan ahli dari China.
Mengutip dari pernyataan resmi PT KCIC di laman Instagramnya, dijelaskan rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) yang digunakan di KCJB adalah yang terbaru dengan spesifikasi terbaik dan rel 60 yang digunakan adalah yang berstandar tinggi. Sehingga dalam pemasangannya, harus menggunakan treatment terbaik.
"Teknologi terdepan berpadu dalam menghadirkan transportasi massal masa depan. Melengkapi rangkaian EMU terbaru dengan spesifikasi terbaik, rel 60 yang berstandar tinggi, tidak lengkap tentunya jika treatment terhadap rel tidak menggunakan standar yang terbaik pula," kata Manajemen KCIC seperti dikutip pada Jumat (11/2/2022).
Baca Juga: Struktur Tanah Lempung Jadi Kendala Proyek KCIC
Untuk itu, pengelasan rel KCJB dilakukan dengan metode Flash-butt welding dengan mesin UN-200 yang berasal dari China.
Proses pengelasan rel KCJB dengan UN-200 ini berlangsung di fasilitas Welding Factory yang berada di Depo Tegalluar Track Laying Base KCJB. Dengan melakukan pengelasan di factory welding, mutu sambungan rel dapat lebih terkontrol.
Cara kerja dari Flash-butt welding adalah dengan memanaskan kedua batang rel yang akan disambung dengan mesin UN-200. Setelah mencapai suhu yang dibutuhkan, kedua ujung barang rel tersebut disambung dengan tekanan tertentu hingga benar-benar menyatu dengan sempurna.
"Dengan kecanggihannya, mesin UN-200 mampu memberikan kualitas sambungan yang konsisten pada setiap rel. Hal ini karena si "Tukang Las" UN-200 mampu merekam perubahan tekanan dan suhu sambungan selama pemanasan dan pendinginan berlangsung, serta mengidentifikasi sambungan secara otomatis," kata KCIC.
Baca Juga: Bappenas Kaget Tukang Las Proyek Kereta Cepat Didatangkan dari China: karena Punya Teknik Tinggi
Sebelumnya, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Pungky Sumadi mengatakan, berdasarkan hasil diskusi antara pemerintah dengan KCIC, proses pengelasan harus menggunakan pekerja asing lantaran kualitas rel yang sangat tinggi.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :