> >

Sri Mulyani Sebut Pemulihan Ekonomi Pusat dan Daerah Tidak Sinkron

Ekonomi dan bisnis | 23 November 2021, 15:49 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut upaya pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah pusat dengan daerah tidak sinkron. Anggaran pemda surplus ratusan triliun karena tidak dipakai dengan optimal (23/11/2021). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Baca Juga: Mau Tabungan Cepat Terkumpul? Coba Tips Menabung ala K-Popers Ini

Bukan kali ini saja Bendahara Negara mengeluhkan belanja pemda yang tidak optimal untuk membantu rakyat di masa pandemi.

Sebelumnya, Sri Mulyani menyebut belanja pemerintah daerah diecer dengan mengadakan banyak kegiatan tapi kecil-kecil dan tidak berdampak signifikan.

Sri Mulyani mengatakan jenis program yang dibuat pemerintah daerah bisa mencapai 29.623, yang dipecah menjadi 263.135 kegiatan pada tahun ini.

"Kita bisa bayangkan, ini yang disebut diecer-ecer ya seperti ini, pokoknya kecil-kecil tapi semuanya dapat, tidak memperhatikan apakah pengeluaran itu menghasilkan output dan outcome," kata Sri Mulyani saat rapat bersama Komisi XI DPR, Senin (13/9).

Baca Juga: Pakai UU HPP, Sri Mulyani Bisa Kejar Wajib Pajak di Luar Negeri

"Belanja belum produktif, 32,4 persen belanja pegawai dan 11,5 persen belanja infrastruktur dan layanan publik," tambahnya.

Dana pemda juga banyak yang mengendap di bank, tidak digunakan untuk menyejahterakan rakyat.

"Pemda seharusnya lebih serius dan cermat dalam membelanjakan anggarannya untuk membantu masyarakat di wilayahnya," ujar Sri Mulyani.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU