> >

Airlangga dan Luhut Ada di Pandora Papers, Sekjen Golkar: Sumbernya Belum Jelas

Ekonomi dan bisnis | 6 Oktober 2021, 10:02 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan dan Airlangga Hartarto. (Sumber: Antara)

Menurutnya, selama Luhut menjabat hingga mengundurkan diri pada tahun 2010, Petrocapital SA belum berhasil mendapatkan proyek investasi yang layak.

"Selain itu juga tidak ada kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas negara, dan tidak pernah ada perubahan nama dari Petrocapital menjadi Pertamina Petrocapital SA," ujarnya.

Baca Juga: Sabetan Pandora Papers Mulai Senggol Asia Tenggara Termasuk Indonesia dan Malaysia

International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) merilis hasil investigasi mereka terhadap kekayaan ratusan pemimpin dunia, politisi berpengaruh, miliarder, selebritas, tokoh agama, hingga gembong narkoba. Hasilnya, para tokoh tersebut menyembunyikan aset mereka dalam berbagai bentuk.

Seperti mansion, properti ekslusif yang berada di depan pantai, kapal pesiar dan aset lainnya selama 25 tahun terakhir. Investigasi itu dilakukan dengan ICIJ dengan menyelidiki hampir 12 juta dokumen dari 14 perusahaan di seluruh dunia.

Mengutip dari AP,  laporan tersebut dirilis pada Minggu (3/10/2021) dan dikerjakan oleh 600 jurnalistik dari 150 media di 117 negara. Laporan itu disebut "Pandora Papers", karena menjelaskan transaksi rahasia para elite dan koruptor yang sebelumnya tersembunyi.

Hasil investigasi itu juga mengungkapkan modus mereka menyembunyikan aset dengan menggunakan rekening luar negeri untuk melindungi aset yang secara kolektif bernilai triliunan dolar.

Dari kategori politisi, ada lebih dari 330 mantan politisi dan yang sekarang masih menjabat. Termasuk Raja Yordania Abdullah II, mantan PM Inggris Tony Blair, Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, Presiden Ekuador Guillermo Lasso, serta orang-orang dekat Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sedangkan dari kategori miliarder, ada nama pengusaha konstruksi asal Turki Erman IIicak, dan mantan CEO produsen sepatu Reynolds & Reynolds, Robert T. Brockman.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU