> >

Airlangga dan Luhut Ada di Pandora Papers, Sekjen Golkar: Sumbernya Belum Jelas

Ekonomi dan bisnis | 6 Oktober 2021, 10:02 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan dan Airlangga Hartarto. (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sekjen Partai Golkar Lodewijk F. Paulus menyatakan, masuknya nama Ketua Umum Golkar sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Pandora Papers masih sebatas rumor. Begitu juga dengan nama Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar PandjaitanPandjaitan, yang merupakan Ketua Dewan Penasihat Golkar. 

Lodewijk mengatakan Golkar akan mengecek kebenaran kabar tersebut dan memantau perkembangan isunya.

"Kalau kita baca di media sosial katanya, sumbernya juga belum jelas. Tapi memang ada satu media cetak secara nasional sudah menyampaikan hal itu," kata Lodewijk kepada wartawan di Gedung DPR, Selasa (5/10/2021).

"Kita belum tahu sumbernya, sumbernya belum jelas dari mana. Kalau kita lihat dari media-media berbahasa Inggris tidak ada, tapi kok di dalam Bahasa Indonesia ada gitu loh. Itu yang kita tunggu," ujar dia.

Sebelumnya, bebagai media asing memang memberitakan nama-nama tokoh dunia yang ada di dalam Pandora Papers. Sedangkan nama Airlangga dan Luhut muncul dalam pemberitaan Tempo, yang ikut terlibat dalam investigasi Pandora Papers. Keduanya disebut mempunyai perusahaan cangkang yang berbasis di wilayah-wilayah surga pajak.

Baca Juga: Pandora Papers Ungkap Skandal Pajak Ratusan Politisi, Miliarder hingga Tokoh Agama

Juru Bicara Luhut Jodi Mahardi juga sudah menanggapi munculnya nama Luhut itu. Ia membenarkan Luhut sempat menjabat sebagai Direktur Utama/Ketua Perusahaan pada Petrocapital SA yang beradab di Panama pada tahun 2007 hingga 2010.

"Perusahaan ini didirikan pada tahun 2006 oleh Edgardo E Dia dan Fernando A Gil. Petrocapital memiliki modal disetor senilai 5 juta dollar AS yang salah satu bidang usahanya adalah minyak dan gas bumi," tutur Jodi seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (6/10/2021).

Petrocapital SA semula akan digunakan untuk pengembangan bisnis di luar negeri, terutama di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Namun, lantaran ada masalah geografis, budaya, dan kepastian investasi, Luhut mundur darin perusahaan itu.

"Sehingga Bapak Luhut B Pandjaitan memutuskan untuk mengundurkan diri dari Petrocapital dan fokus pada bisnis beliau yang ada di Indonesia," ucap Jodi.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU