Menko Airlangga: Mindset Anak Muda Jangan Hanya Jadi ASN, tetapi...
Ukm | 5 Oktober 2021, 11:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, anak muda jangan hanya bercita-cita menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Airlangga meminta generasi muda untuk berani mencoba menjadi pengusaha.
"Mindset anak muda jangan hanya menjadi ASN (aparatur sipil negara) tetapi bagaimana mengembangkan diri menjadi seorang wiraswasta," katanya saat melalukan pertemuan dengan tokoh agama, masyarakat dan pemuda di Ambon, Senin (4/10/2021).
Menurut Airlangga, pemerintah siap mendukung generasi muda untuk memulai usaha lewat sejumlah program. Di antaranya program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau bantuan langsung tunai (BLT) bagi para pelaku UMKM, serta program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif sebesar Rp1,2 juta.
Pemerintah juga telah meluncurkan bantuan tunai untuk pedagang kaki lima dan warung dalam bentuk tunai senilai Rp1,2 juta yang didistribusikan melalui TNI dan Polri.
Kemudian, ada juga Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan.
Baca Juga: Bunga KUR 3 Persen, Airlangga Yakin Rentenir Tidak Akan Bisa Saingi
Dana untuk penyaluran KUR tersebut mencapai Rp285 triliun pada 2021 dengan maksimal pinjaman Rp100 juta dan bunga sebesar 3 persen per tahun tanpa agunan.
“Harapan Pemerintah, KUR dapat membantu UMKM dan menopang percepatan pemulihan ekonomi nasional, termasuk membantu pengusaha UMKM di Kota Ambon ini untuk dapat bertahan di tengah pandemi," tutur Airlangga.
Dari data Kemenko Perekonomian, realisasi KUR pada masa pandemi di 2020 tercatat sebesar Rp198,53 triliun atau lebih tinggi dibandingkan pada masa pra Covid 2019 yang sebesar Rp140,1 triliun.
Pada masa pandemi Covid-19 2 tahun terakhir ini, pemerintah telah membuat berbagai program kebijakan KUR dan pembiayaan bagi UMKM. Di antaranya pada tahun 2021 memberikan tambahan subsidi bunga sebesar 3 persen, sehingga suku bunga menjadi hanya 3 persen sampai akhir 2021.
Pemerintah juga telah meningkatkan plafon KUR dari Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun, menaikkan plafon KUR tanpa agunan tambahan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta, serta mewajibkan peningkatan ketentuan porsi kredit UMKM menjadi paling sedikit sebesar 30 persen pada Juni 2024.
Baca Juga: Jeff Bezos Investasi ke Startup Indonesia Pemasok Barang ke Warung
Realisasi KUR sampai 27 September 2021 telah mencapai Rp200,26 triliun (70,27 persen dari target 2021 sebesar Rp285 triliun) dan diberikan kepada 5,39 juta debitur.
Sehingga total KUR yang disalurkan sejak Agustus 2015 sebesar Rp321 triliun dengan rasio kredit bermasalah (kredit macet) di kisaran 1,14 persen.
Sementara penyaluran KUR di Provinsi Maluku sejak Januari 2021 s.d. 27 September 2021 telah mencapai Rp768,51 miliar. KUR diberikan kepada 26.660 debitur.
Porsi penyaluran KUR di Provinsi Maluku selama 2021 per sektor terbesar adalah sektor perdagangan (55,66 persen), jasa-jasa (19,25 persen), serta pertanian, perburuan dan kehutanan (12,72 persen).
Sektor pertanian dan perikanan merupakan salah satu sektor pendukung ekonomi Provinsi Maluku yang dibuktikan dengan realisasi KUR yang tercatat sebesar Rp97,78 miliar (12,72 persen) dan 56,48 miliar (7,35 persen).
Baca Juga: NIK akan Jadi NPWP, Pengamat: Menaruh Semua Telur dalam Satu Keranjang Risikonya Besar
Sedangkan penyaluran KUR di Kota Ambon sejak Januari 2021 s.d. 1 Oktober 2021 telah mencapai Rp131,6 miliar kepada 4.081 debitur. Porsi penyaluran KUR di Kota Ambon selama 2021 per sektor terbesar yaitu sektor perdagangan (54,26 persen), jasa-jasa (36,72 persen), serta pertanian, perburuan, dan kehutanan (3,43 persen).
“Pertumbuhan ekonomi sudah baik di Maluku, di Kuartal 2-2021 yaitu 4,53 persen dan ini sudah berada dalam jalur positif. Kita akan terus dorong bahwa ekonomi rakyat terus digelontorkan," ujar Airlangga.
"Pemerintah juga terus mendorong Program Kartu Prakerja, jumlah penerimanya di 2021 di Maluku meningkat dua kali lipat dibandingkan 2020. Kami sudah diprioritaskan di timur, jadi semakin banyak anak muda kita yang mendapatkan Kartu Prakerja,” ucapnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :