Pria Ini Hasilkan Rp 4 Miliar Per Tahun dari Bisnis Daun Kelor
Ukm | 6 September 2021, 11:00 WIBBaca Juga: Menhub Tawar Biaya Proyek MRT Fase 2 ke Jepang
150 produk olahan daun kelor yang dibuat Dudi juga telah mendapatkan sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Hampir seluruh syarat sertifikasi industri pangan itu sudah saya dipenuhi," kata dia.
Menurut Dudi, permintaan daun kelor dari pasar internasional sangat besar, bahkan nilainya mencapai triliunan rupiah. Pasar potensial untuk ekspor kelor adalah kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Amerika.
"Banyak yang tidak percaya ke saya ketika saya bilang pasar kelor itu triliunan per tahun. Padahal itu bukan kata saya, hasil hitung-hitungannya Kementerian Luar Negeri Uni Eropa seperti itu," tambahnya.
Kebutuhan daun kelor di dunia baru tercukupi 30 persen. Dari jumlah itu, 80 persennya dipenuhi oleh India. Sehingga, peluang bisnis kelor masih sangat terbuka. Apalagi, tanaman kelor sangat bagus dibudidayakan di wilayah tropis seperti Indonesia.
Baca Juga: Cuma Rp1, Tarif Tes Antigen dan PCR Penumpang Garuda di Siloam Hospital
"Kelor itu d imana pun tumbuh, semakin dekat matahari semakin bagus. Di kelor itu, ketika kelor basah dimakan, nutrisinya sama dari Aceh hingga Papua. Tapi ketika diolah, itu bisa berlipat tinggi atau bisa menjadi bahaya untuk dikonsumsi. Jadi kualitas kelor itu bagaimana mengolahnya," ucap Dudi.
Pria berusia 52 tahun itu berharap, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai mencoba berbisnis produk tanaman kelor.
"Mari, bangsa kita mampu kok menjadi pemain kelor dunia, mampu kok. Saya sendiri yang kekuatannya seperti ini mampu kok. Karena selama 10 tahun lebih ya saya ibarat lomba lari sendiri, ya pasti menanglah. Jadi bukan karena saya pintar, tapi karena saya lomba lari sendirian," ujarnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com