> >

Kerja Sama Perdagangan dan Transfer Teknologi Jadi Incaran Indonesia di Pasar Eurasia

Ekonomi dan bisnis | 7 Juni 2021, 16:16 WIB
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov di St Petersburg, Rusia, Kamis (3/6/2021). (Sumber: Kompas.id/ DOKUMENTASI KEMENTERIAN PERDAGANGAN)

Indonesia juga berminat mengirimkan sumber daya manusia untuk belajar mengenai teknologi pengolahan gas dan pembangkit listrik. Hal itu dalam rangka penguatan SDM dan infrastruktur di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil di Indonesia.

”Kami tidak hanya memerlukan produk yang dikembangkan dengan teknologi tinggi, tetapi juga ingin mengembangkan produk-produk Indonesia bernilai tambah tinggi. Untuk itu kita perlu transfer pengetahuan dan teknologi,” terang Lutfi.

Selain itu, RI-EAEU juga sepakat untuk menyelesaikan rencana studi kelayakan pembuatan perjanjian perdagangan bebas (JFS FTA) pada September 2021. Indonesia berharap agar peluncuran pembentukan FTA ini digelar di Indonesia.

Kementerian Perdagangan mencatat, pada 2020, nilai total perdagangan Indonesia dengan Rusia sebesar 1,93 miliar dollar AS. Neraca perdagangan Indonesia masih surplus dari Rusia sebesar 10 juta dollar AS, dilansir dari Kompas.id. 

Adapun nilai total perdagangan Indonesia dengan EAEU sebesar 2,25 miliar dollar AS. Dengan EAEU, neraca perdagangan Indonesia defisit sebesar 350 juta dollar AS.

Negara anggota EAEU yang melakukan investasi di Indonesia pada 2020 hanya Rusia, yakni senilai 4,6 juta dollar AS untuk 206 proyek di sektor perhotelan dan restoran, perumahan, jasa lainnya, serta perdagangan dan reparasi.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan PM Kamboja Hun Sen Gelar Pertemuan Bilateral, Ini yang Dibahas

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU