> >

Indonesia Fintech Society: Tekfin Berpotensi Besar dalam Kemajuan UMKM

Ukm | 22 April 2021, 13:58 WIB
Ilustrasi Teknologi Finansial (Sumber: Kompasian.com)

IFSoc juga mendorong kolaborasi antara tekfin P2P dengan ekosistem lain untuk menyikapi permasalahan kedua, masalah kolateral dan pemanfaatan credit scoring. P2P didorong berkolaborasi dengan ekosistem digital seperti e-dagang, ride-hailing, insurtech, dan lainnya untuk memanfaatkan jejak digital sebagai alat ukur kelayakan pendanaan.

”Kami juga mendorong pemanfaatan alternatif credit scoring untuk UMKM. Hal ini akan memudahkan UMKM dalam mendapatkan pendanaan,” terang Hendri.

IFSoc juga mendorong kolaborasi antara pemerintah, UMKM, dan tekfin P2P. Pemerintah dapat memprioritaskan UMKM dalam konsep pemerintah ke bisnis (G2B), khususnya di tengah pandemi sehingga dapat menciptakan permintaan yang berkelanjutan bagi UMKM.

Steering Commitee IFSoc A Prasetyantoko menuturkan, menyangkut sinkronisasi kebijakan antarpemangku kepentingan, IFSoc menilai perlu ada sinkronisasi kebijakan antara Kemenkop UKM, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan, dan kementerian/lembaga lain dalam konteks dukungan tekfin P2P kepada UMKM.

Guna mendukung digitalisasi UMKM, IFSoc merekomendasikan perlunya ada kebijakan pemberian insentif kepada UMKM untuk menerapkan peranti lunak solusi bisnis digital. ”Kami juga memandang perlunya suatu peta jalan pengembangan UMKM karena pihak yang terlibat dan pelaku yang disasar itu banyak,” kata Prasetyantoko.

Secara terpisah, sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia Ikhsan Ingratubun mengatakan, ada tiga kunci keberhasilan mempertahankan atau membangkitkan UMKM. Kunci pertama adalah pemberian akses pemasaran bagi UMKM. ”Kunci kedua, berikan akses pelatihan dan pembinaan. Dan, (kunci) ketiga, berikan akses keuangan,” katanya.

Baca Juga: Program Ekspor Shopee Bantu UMKM Solo Go International

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU