HERO Rugi Rp 1,2 T di 2020
Ekonomi dan bisnis | 11 Maret 2021, 20:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengalami kerugian sebesar Rp 1,2 triliun sepanjang 2020. Padahal, pada 2019 Hero 'hanya' rugi Rp 33,18 miliar.
Dalam keterangan resminya, tahun lalu pendapatan HERO sebesar Rp 8,89 triliun. Sedangkan pada 2019 Hero masih mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp 12,18 triliun.
Adapun penjualan makanan merosot paling tajam, sebesar 32,67% menjadi Rp 6,05 triliun. Sementara penjualan non-makanan turun 10,98% menjadi Rp 2,84 triliun.
Baca Juga: BEI Minta Penjelasan HERO karena Giant Tutup
Jika ditinjau dari beban HERO, beban pokok di 2020 sebesar Rp Rp 6,49 triliun. Angka itu turun dibanding 2019 yang sebesar Rp 8,73 triliun.
Namun beban usaha HERO tahun lalu meningkat dibanding 2019, menjadi Rp 3,55 triliun dari yang tadinya Rp 3,49 triliun.
Selanjutnya biaya keuangan yang melonjak tajam. Dari Rp 4,9 miliar di 2019 menjadi Rp 112,69 miliar di 2020.
Jumlah aset HERO juga mengalami penyusutan dari Rp 6 triliun di akhir 2019 menjadi Rp 4,84 triliun di akhir 2020.
Baca Juga: Matahari Rugi Hampir Rp 900 M dan Tutup 25 Gerai di 2020
Sementara jumlah liabilitas justru mengalami kenaikan dari Rp 2,39 triliun di akhir 2019 menjadi Rp 2,98 triliun di akhir 2020.
Sepanjang tahun 2020, HERO telah menjalankan sejumlah langkah efisiensi lini bisnis retail makanan agar tak terlalu tertekan dampak pandemi Covid-19.
Direktur Hero Supermarket Handrianus Wahyu Trikusumo menjelaskan, pihaknya terpaksa menutup beberapa toko Giant di beberapa tempat.
Baca Juga: Mulai 1 April, Google Meet Versi Gratis Dibatasi 1 Jam
Di sisi lain, perseroan terus memperkuat lini bisnis retail di sektor kesehatan dan kecantikan. Handrianus menyatakan, hal tersebut merupakan proses transformasi bisnis yang sedang dilakukan oleh perseroan.
"Untuk memastikan bahwa kami dapat bersaing secara efektif dalam bisnis ritel makanan di Indonesia,” kata Handrianus, seperti dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 10 Maret 2021.
Langkah efisiensi HERO ini juga meliputi penataan ulang toko untuk memastikan Giant memenuhi preferensi konsumen. Perseroan saat ini mengoperasikan empat unit bisnis, yaitu Hero Supermarket, Giant, Guardian dan IKEA.
Penulis : Dina-Karina
Sumber : Kompas TV