Jelang Bulan Puasa, Pemerintah akan Impor Beras hingga Gula
Ekonomi dan bisnis | 5 Maret 2021, 05:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Untuk menjamin pasokan dan harga bahan pangan selama pandemi Covid-19, pemerintah memutuskan untuk mengimpor beras hingga gula. Ditambah, sebentar lagi memasuki bulan puasa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan menerapkan 2 kebijakan untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Yang pertama adalah mengimpor beras dalam waktu dekat.
"Salah satu yang penting adalah penyediaan beras dengan stok 1 juta -1,5 juta ton," kata Airlangga dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan 2021, Kamis (04/03/202).
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Blak-Blakan Ungkap Keanehan Perdagangan Impor Daging Sapi dan Garam
Keputusan itu diambil setelah ada program bantuan sosial beras saat penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), antisipasi dampak banjir, dan pandemi covid-19.
Impor 1 juta ton beras itu terdiri dari 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton sesuai dengan kebutuhan Perum Bulog.
Lalu kebijakan yang kedua, adalah penyerapan gabah oleh Perum Bulog setara beras 900.000 ton. Penyerapan itu dilakukan saat panen raya pada Maret sampai dengan Mei 2021 dan 500.000 ton pada Juni sampai September 2021.
Baca Juga: Ekonom: Ajakan Benci Produk Asing Bisa Picu Aksi Retaliasi
Di acara yang sama, Menteri Perdagangan M Lutfi mengatakan, beras impor itu nantinya akan digunakan sebagai iron stock.
"Iron stock itu barang yang memang ditaruh untuk Bulog sebagai cadangan, dia musti memastikan barang itu selalu ada. Jadi, tidak bisa dipengaruhi oleh panen, atau apapun karena memang dipakai sebagai iron stock," ucapnya.
Penulis : Dina-Karina
Sumber : Kompas TV