> >

Alasan Pemerintah Tetapkan Defisit 5,5 Persen

Kebijakan | 14 Agustus 2020, 21:42 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Program PEN untuk Dukung Korporasi, Rabu (29/07/2020) (Sumber: Instagram @smindrawati)

Perkiraan peningkatan belanja tersebut berasal dari belanja K/L yang naik hingga 23,1 persen dari tahun ini yaitu dari Rp836,4 triliun menjadi Rp1.029,9 triliun.

Belanja non K/L diperkirakan turun 19,1 persen atau Rp921,4 triliun dari Rp1.138,9 triliun pada 2020 karena beberapa pos akan dialihkan menjadi belanja K/L terutama untuk penanganan COVID-19 dan belanja-belanja prioritas.

Kemudian untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) adalah Rp796,3 triliun atau meningkat 4,2 persen dari tahun ini yang sebesar Rp763,9 triliun.

Baca Juga: Presiden Jokowi Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2021 Mencapai 4,5% Lebih

"Sehingga defisit mencapai 5,5 persen atau Rp971,2 triliun. Ini menurun dari 2020 yang diperkirakan mencapai Rp1.039,2 triliun atau 6,5 persen," ujar Sri Mulyani.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU