> >

Melestarikan Tarian Tradisional Nusantara

Advertorial | 21 Agustus 2024, 16:00 WIB
Tarian tradisional merupakan salah satu bentuk seni tari yang berasal dari budaya masyarakat dan biasanya diwariskan dari generasi ke generasi. (Sumber: Dok. ANTARA)

Acara ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan tradisi Bali tetap hidup dan berkembang, dengan fokus pada seni budaya, termasuk seni tari, yang terus menjadi prioritas dalam pembangunan Bali.

Bali juga telah mengajukan beberapa genre tarian tradisionalnya ke UNESCO, dan sembilan di antaranya telah diakui sebagai warisan budaya tak benda.

Pemerintah Provinsi Bali memberikan kesempatan bagi sanggar-sanggar tari untuk berdiri di setiap wilayah di Bali, sehingga pengenalan dan pelestarian tarian Bali, terutama bagi generasi muda, terus berjalan dengan baik.

Budayawan Bali, I Wayan Dibia, menekankan pentingnya desa adat di Bali dalam pelestarian budaya. Desa adat memiliki peran besar dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Bali, terutama melalui kegiatan-kegiatan seni yang bersifat sakral.

Dengan dukungan dari Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali, desa adat memiliki landasan hukum yang kuat untuk melanjutkan upaya pelestarian budaya ini.

Selain itu, para seniman dan masyarakat di Bali aktif berkolaborasi dalam berbagai upacara dan kegiatan budaya, seperti pada Pura Batur.

Anak-anak Bali, seperti Nyoman Anantha Arya Saputra, yang telah mulai belajar menari sejak usia lima tahun, menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam melestarikan tarian Bali. Ia mengajak teman-temannya untuk turut melestarikan budaya Bali agar identitas budaya Indonesia tetap kuat.

Bali memang memiliki sejarah panjang dalam pewarisan seni, bahkan sebelum adanya pendidikan formal seperti akademi seni tari. Sanggar-sanggar tari di desa adat menjadi tempat utama untuk melestarikan kebudayaan, terutama seni-seni sakral.

Pemerintah, bersama masyarakat, harus terus berkomitmen untuk melestarikan tarian tradisional Bali, yang tidak hanya memperkaya seni, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur dan kepribadian bangsa.
 

Upaya Pelestarian Tarian di Surakarta

Pemerintah Kota Surakarta telah mengambil langkah signifikan dalam upaya pelestarian tarian tradisional dengan memasukkan kurikulum kesenian daerah, termasuk tarian tradisional, ke dalam program intra dan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Ini adalah bagian dari upaya pengembangan dan pelestarian budaya di kota tersebut. 

Selain itu, kolaborasi antar dinas berjalan dengan baik, di mana setiap acara yang diselenggarakan oleh instansi atau lembaga di Surakarta selalu melibatkan anak-anak sekolah dan sanggar seni setempat.

Pemerintah Kota Surakarta memasukkan kurikulum kesenian daerah, termasuk tarian tradisional, ke dalam program intra dan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. (Sumber: Dok. ANTARA)

Pemerintah juga menyediakan wadah bagi sanggar dan pelaku seni tari untuk tampil secara rutin dalam berbagai acara yang diadakan.

Menurut Sarwi, pendiri Sanggar Sarwi Retno Budoyo yang didirikan pada tahun 1974, penting bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kesenian Jawa. Ia menekankan bahwa anak-anak harus menyenangi tarian tradisional kita, karena jika bukan mereka, siapa lagi yang akan meneruskan tradisi ini? 

Kolaborasi dengan Dinas Pariwisata Surakarta juga berjalan baik, terutama dalam melibatkan anak-anak dalam berbagai acara seni dan budaya. Di Surakarta, ada lebih dari 242 SD dan 278 SMP yang memasukkan tarian dan karawitan sebagai bagian dari kurikulum mereka.

Setiap kegiatan penting yang diadakan oleh Pemerintah Kota Surakarta selalu melibatkan partisipasi anak-anak, termasuk di gedung Wayang Orang, yang menjadi tempat mereka tidak hanya menikmati pertunjukan tetapi juga berkolaborasi dalam kesenian daerah.

Pemerintah Kota Surakarta memastikan bahwa upaya pelestarian kesenian daerah dimulai dari anak-anak sekolah, agar tradisi ini tidak hilang.

Paliandra Junior, siswa SDN Semanggi Lor Surakarta, menjelaskan bahwa melalui belajar menari, ia dan teman-temannya tidak hanya mempelajari gerakan tari, tetapi juga sejarah dan makna dari tarian tersebut.

Menurutnya, menari tidak hanya keren, tetapi juga merupakan bagian penting dari pembentukan karakter yang disiplin dan penghargaan terhadap budaya. Mereka juga merasa bangga dan tidak malu untuk belajar menari, karena menari adalah bagian dari kebudayaan yang harus dilestarikan.

Upaya pelestarian tarian tradisional sangat penting, terutama bagi generasi muda, karena mereka adalah penerus yang akan menjaga keberlangsungan budaya bangsa.

Tanpa partisipasi aktif dari generasi muda, tarian tradisional berisiko punah, kehilangan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. 

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU